Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran
Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan anatara
permintaan dan penawaran, dan pasar bersifat interaktif bukan fisik.
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya
perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama
dengan jumlah yang diminta). Namun, mekanisme pasar bisa disebut juga sebagai
proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Mekanisme pasar terbagi menjadi dua yaitu permintaan dan penawaran.
- 1. Permintaan
- a. Pengertian
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu, yang disertai dengan
kesediaan dan kemampuan membeli barang tersebut.
Hukum permintaan berbunyi :“Semakin
tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta atau
dijual dan sebaliknya”.
Agar hukum permintaan berlaku, maka
asumsinya adalah sebagai berikut :
- Pendapatan tetap
- Tidak ada barang pengganti dan pelengkap
- Selera tetap
- Kebutuhan tetap
- Benda tersebut bukan benda prestise
- Tidak ada perubahan harga
Yang disebutkan diatas dikenal
dengan Ceteris Paribus, yang artinya adalah faktor lain yang
dianggap tetap atau tidak berubah. Kemudian terdapat kasus pengecualian,
adakalanya hukum permintaan tidak berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik
justru permintaan terhadap barang itu meningkat. Paling tidak ada 3 hukum
permintaan tidak berlaku :
- Barang yang memiliki unsur spekulasi
- Baranf prastise
- Barang giffen
- b. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
- Harga Barang Itu Sendiri (Px)
Jika harga suatu barang semakin
murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
- Harga Barang Lain (Py)
Harga barang lain yang mempengaruhi
permintaan suatu barang saling memiliki keterkaitan. Keterkaitan suatu barang
bisa bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen
(penggenap).
- Tingkat Pendapatan Perkapita (Y/cap)
Semakin tinggi tingkat pendapatan,
daya beli semakin kuat, sehingga permintaan suatu barang meningkat.
- Selera atau Kebiasaan (sel)
- Jumlah Penduduk (pen)
Semakin banyak jumlah penduduk,
permintaan barang (misal beras) semakin banyak.
- Perkiraan Harga di Masa Mendatang (Pp)
- Distribusi Pendapatan (Ydist)
Jika distribusi pendapatan buruk,
berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu
barang menurun.
- Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan (prom)
Fungsi permintaan :
– -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
– -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
Tanda (+) dan negatif (-)
menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap permintaan barang X.
Tanda positif menunjukkan hubungan searah, sedangkan tanda negatif menunjukkan
hubungan terbalik. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk (pen) akan
meningkatkan permintaan barang X. Sementara jika harga X (Px) naik, permintaan
barang X turun.
- c. Model dan Teori Permintaan
Model permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual
di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro
terhadap perilaku para penjual dan pembeli. Model ini memperkirakan bahwa dalam
suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Teori permintaan, dalam prakteknya permintaan seseorang atau masyarakat
terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi beberapa faktor karena dibutuhkan.
Barang dan jasa mempunyai harga atau nilai, karena barang tersebut berguna dan
langka. Kegunaan (utility) suatu barang akan menimbulkan keinginan,
dan pada gilirannya akan membutuhkan permintaan. Sebaliknya kelangkaan
suatu barang mendorong beberapa orang untuk memanfaatkan kelangkaan itu
dengan cara menjualnya, sehingga kelangkaan menimbulkan penawaran.
Jika ditarik kesimpulan, bahwa kegunaan menimbulkan permintaan dan kelangkaan
menimbulkan penawaran atau, karena bergunalah suatu barang diminta dan karena
langkalah suatu barang ditawarkan.
- d. Skedul dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan
tingkat permintaan barang tersebut.
Skedul
Permintaan Beras
Harga
beras per kilogram (Rp)
|
Permintaan
beras per bulan
(ribu
ton)
|
0
2000
4000
6000
8000
10000
|
100
80
60
40
20
0
|
Dari skedul diatas dapat disimpulkan
bahwa jika harga beras nol (gratis), permintaan beras tidaklah tak hingga,
melainkan hanya 100.000 ton. Permintaan beras akan menjadi nol kalau harga
beras Rp. 10.000,00 atau lebih per kilogram.
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang ditunjukkan oleh hubungan erat
antara jumlah barang yang diminta dengan harga.
OP
= tingkat harga (price)
OQ =
jimlah barang (quantity)
D
= kurva permintaan (demand)
Ciri-ciri kurva permintaan :
- Kurvanya turun dari kiri atas ke kanan bawah atau
miring ke kanan
- Kurvanya merupakan garis lurus
- Jumlah barang dan harga ada hubungan timbal balik
Kurva permintaan condong/miring ke
kanan artinya suatu pernyataan yang mengatakan ada hubungan timbal balik atau
berlawanan antara jumlah dan harga yang diminta.
- e. Perubahan dan Pergeseran
Permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena
dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan perubahan faktor ceteris paribus,
misalnya pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor nonharga).
Perubahan harga menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta, tetapi perubahan itu hanya terjadi dalam
satu kurva yang sama. Ini yang disebut pergerakan permintaan sepanjang kurva
permintaan (movement along demand curve).
Permintaan dikatakan naik, jika :
- Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih
banyak, sekalipun harga barang itu tetap
- Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang
tetap, sekalipun harga barang itu sudah naik
Permintaan dikatakan turun, jika :
- Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih
sedikit, sekalipun harga barang itu tidak berubah atau tetap
- Orang/masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang
tetap, sekalipun harga barang itu turun
Contoh kurva :
- f. Permintaan Individual dan
Permintaan Pasar
Ada beberapa macam permintaan,
diantaranya adalah :
- Permintaan berdasarkan jumlah konsumen
- Ø Permintaan individual : permintaan yang
dilakukan oleh seorang konsumen saja
- Ø Permintaan pasar : permintaan terhadap suatu
barang di pasar pada waktu dan harga tertentu yang dilakukan oleh
sekelompok konsumen
- Permintaan berdasarkan daya beli konsumen
- Ø Permintaan efektif :
permintaan yang didukung oleh daya beli atau kemampuan membayar dan
sudah dilaksanakan
- Ø Permintaan potensial
: permintaan yang didukung oleh kemampuan daya beli namun belum
melakukan pembelian
- Ø Permintaan absolut :
permintaan yang tidak didukung oleh kemampuan daya beli konsumen
- 2. Penawaran
- a. Pengertian
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual)
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Hukum penawaran berbunyi :“jika
harga naik, maka jumlah yang ditawarkan juga naik dan sebaliknya”.
- b. Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
- Harga Barang Itu Sendiri (Px)
Jika harga suatu barang naik, maka
produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
- Harga Barang Yang Terkait (Py)
Apabila harga barang substitusi
naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya.
- Harga Faktor Produksi (Pi)
Kenaikan harga faktor produksi, seperti
tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat atau kenaikan
tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya
lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap.
- Biaya Produksi (C)
Kenaikan harga input sebenarnya juga
menyebabkan kenaikan biaya produksi.
- Teknologi Produksi (tek)
Kemajuan teknologi menyebabkan
penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru.
- Jumlah Pedagang atau Penjual (ped)
Apabila jumlah penjual suatu produk
tertentu semakin banyak, maka penawaran barang terserbut akan bertambah.
- Tujuan Perusahaan (tuj)
Adalah memaksimumkan laba, bukan
memaksimumkan hasil produksinya.
- Kebijakan Pemerintah (kebij)
Fungsi penawaran :
+ +/- – – + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
+ +/- – – + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
Tanda positif (+) dan negatif (-)
menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap penawaran barang x.
- c. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga
barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Keterangan :
OP : Harga per unit
OQ : Jumlah yang ditawarkan
S : Kurva
penawaran
Ciri-ciri kurva penawaran :
- Bentuk kurvanya dari kiri bawah ke kanan atas
- Kurva penawaran merupakan garis lurus
- Jumlah barang dan harga bergerak sama (secara
proposional)
- d. Perubahan dan Pergeseran Penawaran
Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran juga dapat mengalami
pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya
kurva ke kanan atau ke kiri. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan, maka
jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Jika kurva penawarannya bergeser ke
kiri, artinya terjadi penurunan terhadap penawaran barang.
Contoh:
Diperkirakan harga jeruk bulan depan
akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan
penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka
penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang
akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah
kenaikan harga.
Perhatikan kurva diatas, kurva penawaran
S bergeser ke kiri menjadi S1. hal ini menunjukan bahwa jumlah
penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk
tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan
bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu
dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva
penawaran.
- e. Penawaran Individual dan Penawaran
Pasar
Dalam pengertian Ekonomi Mikro
penawaran dapat dibedakan menjadi :
- Penawaranperorangan (individual) :Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa
ialah kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah
barang pada berbagai tingkat harga.
- Penawaran pasar :Penawaran
pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran perorangan suatu
barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
- 3. Harga
keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama
tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Jika
harga di bawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab
permintaan akan meingkat, dan penawaran menjadi berkurang, sebaliknya jika
harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah
penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
Kasus Pasar Mobil Sedan
Permintaan
: Qd = 200 – 10P
Penawaran
: Qs = -40 + 5P
Dimana
: Qd,Qs = ribu unit pertahun
P = puluh juta rupiah per unit
Keseimbangan pasar :
Qd
= Qs
200 – 10P
= -40 + 5P
240
= 15P
P
= 16
Qd
= 200 – 10(16) = 40
Qs
= -40 + 5(16) = 40
Keseimbangan terjadi pada saat harga
mobil Rp. 160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan sama dengan jumlah
penawaran, yaitu 40.000 unit mobil per tahun. Jika harga mobil ditetapkan di
bawah harga keseimbangan, maka terjadi kelebihan permintaan, jika harga mobil
diatas harga keseimbangan maka terjadi kelebihan penawaran.
- 4. Perubahan
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika permintaan dan penawaran berada
pada suatu titik yang sama. Kurva yang melukisannya biasa dikenal dengan kurva
keseimbangan pasar (Market Equilibrium). Dalam kurva ini, titik equilibrium
tersebut akan mampu bertahan dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut
konsumen dan produsen sama-sama diuntungkan atau hanya memperoleh kerugian yang
sangat kecil.
Suatu kondisi dimana penawaran lebih
besar daripada permintaan atau dinotasikan dengan Qs > Qd, maka disebut
dengan surplus (kelebihan penawaran).
Suatu kondisi di mana permintaan
lebih besar daripada penawaran atau dinotasikan dengan Qd > Qs, maka disebut
dengan shortage(kelebihan permintaan).
Contoh kurva :
Penjelasan:
- Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu
$15, maka akan ada barang dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh
produsen sebesar 150 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi
tertinggi yaitu $15, konsumen hanya akan mengajukan permintaan sebesar 50
unit. Maka telah terjadi surplus (kelebihan penawaran) sebesar 100 unit,
yang dapat saja diekspor oleh produsen untuk mendapat laba bersih
sedangkan kebutuhan konsumen juga sudah terpenuhi.
- Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada
100 unit yan ditawarkan oleh produsen. Dan pada saat itu, konsumen
merasakan penurunan harga, akan mengajukan permintaan lebih lagi menjadi
100 unit. Dalam kondisi ini, terjadi titik temu (keseimbangan) antara Qs =
Qd.
- Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5,
maka hanya akan ada sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu
sebesar 50 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi terendah
yaitu $5, konsumen malah akan mengajukan permintaan sebesar 150 unit. Maka
telah terjadi shortage (kekurangan penawaran / kelebihan permintaan)
sebesar 100 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan barang karena
kebutuhan konsumen juga tidak terpenuhi dengan baik.
Berikut ini merupakan cara
menentukan keadaan keseimbangan:
- Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik.
dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
Berikut ini adalah contoh penerapan
rumusnya:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 –
0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = 100 +
0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah
permintaan sama dengan penawaran atau
Qd = Qs
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 (harga keseimbangan /
harga pasar).
- Penentuan harga keseimbangan (equilibrium price).
Harga merupakan nilai tukar obyektif
atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau
harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi
melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan
pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi
bila ada perubahan permintaan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan
perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi
apabila yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi
untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak
kembali ke titik awal.
- Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang
menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
- Kurva penawaran bergeser ke kanan karena
perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
- Kurva permintaan bergeser ke kanan karena
perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
Terdapat empat kemungkinan
perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
- Permintan bertambah (kurva permintaan bergeser ke
kanan).
- Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke
kiri).
- Penawaran bertambah (kurva penawaran bergesar ke kanan)
- Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri
Pergeseran permintaan dan penawaran
Pergeseran dapat pula terjadi secara
stimulanantara permintaan dan penawaran.
Contoh:
Pada saat krisis ekonomi yang
melanda Indonesia dimana harga susu meningkat drastis. Penyebab terjadinya
kenaikan harga ini karena dua hal:
- pelemahan kurs rupiah pada saat itu menyebabkan
kenaikan biaya produksi dikarenakan komposisi bahan baku impor yang
tinggi, kenaikan biaya produksi ini menyebabkan pergeseran kurva penawaran
ke arah kiri atau menurun.
- Situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada saat itu,
menyebabkan sebagian masyarakat melakukan penimbunan barang sebagai upaya
antisipatif kelangkaan barang, keputusan untuk menimbun barang ini
menyebabkan kenaikan kurva permintaan secara drastis atau kurva bergeser
ke kanan atas.
- 5. Surplus
Ekonomi
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasilnya, berlebihan, sisa.
Istilah surplus dalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:
- Surplus Produsen
Adalah pendapatan tambahan yang
diperoleh oleh seseorang produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih
tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk
ditawarkan.
- Surplus Konsumen
Adalah kepuasan atau kegunaan ( utility
) tambahan yang diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang
lebih rendah dari harga yang konsumen bersedia membayarnya. (novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-ekonomi-surplus.html).
Dasar pendekatan yang digunakan
untuk analisis pasar adalah menganalisis (marginalism approach), yang
mengatakan bahwa keputusan dalam memproduksi atau mengkonsumsi ditentukan oleh
beberapa besar tambahan pendapatan atau manfaat dari unit terakhir barang yang
diproduksi atau dikonsumsi. (teori ekonomi mikro suatu pengantar prathama
rahardja & mandala manurung)
Surplus Konsumen dan Surplus
Produsen
Apabila harga keseimbangan pasar (
equilibrium ) itu kita bandingkan dengan semua kemungkinan harga pada kurva
permintaan dan semua kemungkinan harga pada kurva penawaran terdapat suatu
hubungan yang menarik. (novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-ekonomi-surplus.html).
Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat
dalam menganalisis dampak campur tangan pemerintah. Campur tangan pemerintah
dianggap makin buruk bila total kehilangan surplus ekonomi ( kehilangan surplus
konsumen + surplus produsen ) makin besar. Dalam buku teks berbahasa Inggris,
ini disebut deadweight loss.
- 6. Kegagalan
Pasar
Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan pasar yang bebas (pasar yang
bersaing) untunk mengalokasikan sumber-sumber dayanya secara efisien. Kegagalan
pasar ini dapat disebabkan oleh lima penyebab, yaitu sebagai berikut :
- Imformasi Tidak Sempurna (Incomplete Information)
Jika konsumen tidak memiliki
informasi yang akurat tentang harga pasar atau kualitas produk,maka sistem
pasar tersebut tidak aakan berjalan secara efisien. Dalam kenyataanya kita
tidak pernah tau persis tentang kualitas barang yang akan digunakan. Misalnya
ketika membeli mobil bekas. Untuk memperoleh informasi tentang mobil itu,
seringkali harus membayar. Misalnya dengan menyewa montir mobil yang ahli mesin
dang dapat dipercaya.
- Daya Monopoli (Monopoly power)
Asumsi pasar persaingan sempurna adalah produsen begitu banyak dan kecil-kecil sehingga
secara individu tidak mampu mempengaruhi pasar. Keputusan pasar dalam memasok,
bereferensi pada harga yang berlaku dipasar. Contohnya sering terjadi daalm pasar
hanya ada satu(monopoli) atau beberapa produsen (oligopoli) yang
begitu kuat. Mereka mampu mempengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga.
Kemampuan itu memnyebabkan barang yang diproduksi lebih sedikit,harga yang
lebih tinggi dibandikan dalam pasar persaingan sempurna.
- Eksternalitas (Externality)
Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita
perilaku ekonomi sebagai sebab tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak
dapat dimasukan dalam penghitungan biaya secara formal. Misalnya di provinsi
Lampung banyak pabrik tapioka yang mencemarkan lingkunagan dengan membuang
limbah pabrik ke sungai. Namun kerugian yang diderita masyarakat sekitarnya
tidak masuk didalam perhitungan biaya produksi tapioka. Akibatnya, walaupun secara
finansial biaya produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu melakukan investasi
pengolahan limbah), secara ekonomis biayanya mahal; dikarenakan sebagaian biaya
itu ditanggung masyarakt dalam bentuk biaya sosial.
- Barang Publik ( Public Goods)
Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing untuk
mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah. Namun begitu tersedia akan
sangat sulit mencegah orang-orang untuk mengkonsumsi nya.kegagalan pasar muncul
apabila pasar gagal menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi
banyak orang. ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang
publik. Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset teknologi baru yang
tidak dapat dipatentakan. Begitu penemuan tersebut dipublikasikan, perusahaan
lain dapat menirunya dan riset tadi tidak akan menguntungkan. Sehingga
perusahaan tersebut cenderung untuk mengalokasikan sumberdaya yang terlalu
sedikit dalam menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. (Muhammadhasan.blogspot.com)
- Barang Alturisme (Altuism good)
Barang alturisme adalah barang yang ketersedianya berdasarkan suka rela
berdasarkan kemanusiaan. Contoh barang alturisme ialah darah. Supply darah ada
karena rasa kemanusiaan. Apabila untuk barang ini diserahkan kepada mekanisme
pasar, maka tidak akan terjadi pasar karena aspek supply-nya
bertentangan dengan ajaran agama (akan terjadi kegagalan pasar). Oleh karena
itu pemerintah menangani masalh demand dan supply darah,dengan
membentuk PMI. Apabila kita datang ke PMI untuk donor darah , motivasinya
semata-mata karena rasa kemanusiaan. Dan bagi orang yang menbutuhkan, mereka
tidak perlu membeli darah yang diperlukannya.( teori ekonomi mikro suatu
pengantar. Prathama rahardja & mandala manurung )
- 7. Intervensi
Pemerintah
Intervensi pemerintah adalah campur tangan pemerintah dalam mengurus negaranya.
Tujuan dilakukannya campur tangan
pemerintah adalah sebagai berikut :
- Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat
tetap terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan,
- Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami
perkembangan yang teratur dan stabil,
- Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama
perusahaan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka
tidak menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan,
- Menyediakan barang publik (public goods)
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
- Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang
merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.
- a. Kontrol Harga
Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau produsen. Bentuk kontrol
harga yang digunakan adalah penetapan harga dasar (floor price) dan
harga maksimun (ceiling price).
- Harga Dasar (Floor Price)
Harga dasar adalah tingkat harga minimum yang diberlakukan. Penetapan
harga minimum atau harga dasar yang diberlakukan oleh pemerintah bertujuan
untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya
harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah.
Misalnya harga jeruk dalam negeri
per Kilogram pada awalnya adalah Rp 10.000 kuantitas yang diperjualbelikan di
pasar adalah 2000 Kg. Penerimaan penjualan adalah Rp 2.000.000 ( Rp 10.000 x
2.000 ). Apabila pemerintah menetapkan price floor sebesar Rp 12.000/Kg, pada
tingkat harga ini kuantitas yang ditawarkan produsen meningkat menjadi 2.500
Kg, namun kuantitas yang diminta oleh konsumen hanya 1.500 Kg. Hal tersebut
mengakibatkan surplus atau Excess Suplly sebesar 1.000 Kg ( 2.500 – 1.500 ).
- Harga Tertinggi (Ceiling Price)
Harga tertinggi (ceiling price) adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen yang
ditetapkan oleh bertujuan untuk melindungi konsumen.
Misalnya harga pulpen pada awalnya
Rp 2.000 kuantitas yang diperjuallbelikan di pasar adalah 2.000 unit,
penerimaan penjual adalah Rp 4.000.000 ( Rp 2.000 x 2.000 ). Akan tetapi
pemerintah menetapkan Price Ceiling untuk penjualan pulpen sebesar Rp
1.600/unit. Pada tingkat harga ini kuantitas yang diminta oleh konsumen
meningkat menjadi 2.500 unit, namun kuantitas yang ditawarkan oleh produsen
hanya 1.200 unit. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya shortage atau Excess
Demand sebesar 1.300 unit ( 2.500 – 1.200 ). Penerimaan produsen juga berkurang
menjadi Rp 1.920.000 ( Rp 1.600 x 1.200 ). Untuk mengatasi kelebihan
permintaan, pemerintah melakukan import atau mendorong usaha-usaha peningkatan
produksi.
- Kuota
Selain dengan pembelian, pemerintah
memengaruhi tingkat harga dengan melakukan kebijaksanaan kuota
(pembatasan produksi).
- b. Pajak dan Subsidi
- Pajak
Kebijakan penetepan pajak dilakukan
oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai
komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negri, pemerintah dapat
meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor.
- Subsidi
Pemerintah dapat melakukan
intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui
pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok.
- Tarif dan Kuota
Pada perekonomian yang terbuka (global),
harga yang berlaku adalah harga internasional. Bila harga domestik lebih
tinggi dari harga internasional biasanya akan melakukan impor. Dalam
rangka proteksi terhadap produsen domestik pemerintah dapat menerapkan kebijakan
tarif (pajak impor) dan kuota.
Outsourcing
Outsourcing adalah Menyerahkan Pengembangan ke pihak
luar,menyerahkan pengembangan dan pengoperasian ke pihak luar.
Kelebihan :
-Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
-Dapat Diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada
-Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol
Kelemahan :
-Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus mulai dengan 0
-Kemungkinan Program mengandung BUG sangat besar
-Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaan pengembangan
Kelebihan :
-Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
-Dapat Diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada
-Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol
Kelemahan :
-Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus mulai dengan 0
-Kemungkinan Program mengandung BUG sangat besar
-Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaan pengembangan
KAJIAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN
Posted on October 3, 2013
1. Pendahuluan:
Pengelolaan Sistem
Informasi di Perusahaan
Sistem informasi untuk perusahaan dibangun oleh
dua elemen dasar yakni sistem penunjang operasi (Operation Support Systems) dan
sistem penunjang manajemen (Management Support Systems). Dari dua elemen
tersebut dibuat program atau aplikasi yang diperlukan sesuai dengan target
proses masing masing bagian atau keseluruhan dari fungsi perusahaan.
Dibawah ini adalah bagan dari tipe-tipe sistem
informasi untuk pengelolaan perusahaan.
2. Kompleksitas aktivitas / tanggung jawab IT
dalam pengelolaan Sistem Informasi di perusahaan.
Aktivitas / tanggung jawab IT dalam pengelolaan perusahaan
berbasis sistem informasi mencakup dua proses bisnis yakni pertama adalah
Proses Penunjang (Support Porcess) yang meliputi: Collaborative Workflow
Intranet, Employee Benefits Intranet, Product Development Extranet with
Partners, dan e-Commerse Web Portals for Suppliers.
Kedua adalah Proses Bisnis Utama (Primary Business
Processes) yang meliputi: Automated Just-in- Time Warehousing,
Computer-aided Flexible Manufacturing, Online Point-of-Sale and Order
Processing, Targetted Marketing dan Customer Relationship Management.
Kompleksitas dari aktivitas tersebut membutuhkan penanganan
yang serius agar sasaran implementasi sistem informasi tersebut dapat berjalan
dengan baik. Untuk itu perusahaan dapat memilih satu dari tiga alternatif
pengelolaan IT yang diisesuaikan dengan kondisi dan strategi perusahaan masing
masing. Alternatif pertama adalah pengelolaan dengan sistem Insourcing, kedua
Cosourcing dan terakhir Outsourcing.
Insourcing adalah suatu sistem pengelolaan pekerjaan yang
dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan. Perusahaan menyediakan sumber daya atau
komponen yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut antara lain sumber daya
manusia,keahlian / keterampilan, teknologi, peralatan, sistem penunjang dll.
Cosourcing adalah sistem pengelolaan pekerjaan yang
dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak lain. Dalam Cosourcing ini
perusahaan menetapkan bagian mana yang dikerjakan oleh internal dan bagian mana
yang diserahkan oleh pihak ketiga. Bisa juga pihak ketiga tersebut hanya
bersifat sebagai konsultan, sementara pengerjaan teknisnya dilakukan oleh
perusahaan.
Outsoucing adalah sistem pengelolaan pekerjaan yang sepenuhnya
dilakukan oleh pihak diluar perusahaan. Perusahaan menerima penuh sebagai
pengguna dari sistem yang dibangun dan dipelihara oleh pihak ketiga.
3. Kelebihan
dan kekurangan dari penerapan sistem Insourcing dan Outsourcing
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
INSOURCING
|
1. Kemudahan untuk pengembangan dari sistem
informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena proses
pengembangannya dilakukan oleh orang dalam perusahaan sendiri
2. Sistem informasi yang dikembangkan dapat
diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
3. Biaya yang relatif lebih rendah dalam
pengembangan dan pemeliharaan karena hanya melibatkan pihak perusahaan
4. Kemudahan dan kecepatan untuk melakukan
modifikasi, pemeliharaan maupun perbaikan karena penanggung jawab yang selalu
tersedia di perusahaan
5. Kemudahan dalam melakukan pengawasan dan
untuk keamanan data yang lebih terjamin
|
1. Keterbatasan jumlah dan tingkat
kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
2. Keterbatasan perusahaan dalam mengikuti
perkembangan teknologi informasi
3. Proses pengembangan sistem informasi
yang paralel dengan tugas rutin sehari-hari dapat menimbulkan keterlambatan
dalam penyelesaiannya
4. Kebutuhan akan pelatihan yang intensif
bagi personal yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi sehingga
tambahan membutuhkan waktu dan biaya
|
OUTSOURCING
|
1. Kepastian akan pengendalian biaya
operasional terkait pengembangan dan pemeliharaan
2. Perusahaan dapat lebih fokus dalam
pengembangan hal-hal yang inti dalam pengembangan bisnisnya
3. Memperoleh vendor kelas dunia akan
membawa perusahaan kepada kemampuan bisnis kelas dunia
4. Pemanfaatan sumber daya (karyawan) untuk
keperluan penting yang lain
5. Proses penyelesaian proyek pengembangan
dapat diselesaikan lebih cepat oleh vendor yang andal sehingga sistem
informasi dapat segera digunakan
6. Dengan melakukan outsource berarti juga
telah berbagi resiko bilamana terjadi kegagalan
|
1. Umumnya membutuhkan biaya yang relatif
mahal
2. Keamanan sistem informasi karena ada
peluang penyalahgunaan oleh vendor
3. Kemungkinan pengembangan sistem
informasi tidak sesuai dengan kebutuhan karena kurangnya informasi yang
diberikan atau pemahaman vendor dalam pengembangan sistem tersebut.
4. Keterbatasan dalam transfer pengetahuan
dari vendor terkait sistem informasi yang dikembangkannya
5. Menimbulkan kebergantungan yang penuh
kepada vendor termasuk dalam penyelesaian hal-hal yang sederhana
6. Resiko penanganan yang terlambat untuk
situasi-situasi yang kritis dan membutuhkan penyelesaian segera: Vendor
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merespon dibandingkan bila dilakukan oleh
karyawan sendiri
7. Perusahaan dapat berada pada posisi yang
lemah bila terjadi konflik dengan vendor
.
|
4.
Kesimpulan
Terdapat
kelebihan dan kekurangan pada sistem insourcing dan outsourcing dalam
pengelolaan sistem informasi di perusahaan. Pemilihan sistem yang terbaik
apakah insorcing atau outsourcing harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Untuk perusahaan yang relatif kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas
sebaiknya menggunakan sistem oursourcing, sedangkan untuk perusahaan besar
dengan cakupan bisnis yang luas serta jumlah karyawan yang banyak yang terbaik
adalah menggunakan sistem insourcing.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OUTSOURCING BAGI PERUSAHAAN
Outsourcing atau alih daya
dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya
non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui
perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh. Karena
perusahaan lain dapat mengerjakannya dengan lebih murah, lebih cepat, lebih
baik dan yang lebih utama lagi adalah karena kita punya pekerjaan lain yang
sifatnya core yang lebih penting.
Ada beberapa keuntungan dari
outsourcing, yaitu:
1. Fokus
pada kompetensi utama
Perusahaan dapat fokus pada
core-business. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaharui strategi dan
merestrukturisasi sumber daya (SDM dan keuangan) yang ada.
2. Penghematan
dan Pengendalian biaya operasional
Salah satu alasan utama melakukan
outsourcing adalah peluang untuk mengurangi dan mengontrol biaya operasional.
Perusahaan yang mengelola SDM-nya sendiri akan memiliki struktur pembiayaan
yang lebih besar daripada perusahaan yang menyerahkan pengelolaan SDM-nya
kepada vendor outsourcing. Hal ini terjadi karena vendor outsourcing bermain
dengan “economics of scale” (ekonomi skala besar) dalam mengelola SDM.
3. Memanfaatkan
kompetensi vendor outsourcing
Karena core-business-nya dibidang
jasa penyediaan dan pengelolaan SDM, vendor outsourcing memiliki sumber daya
dan kemampuan yang lebih baik dibidang ini dibandingkan dengan perusahaan.
Kemampuan ini didapat melalui pengalaman mereka dalam menyediakan dan mengelola
SDM untuk berbagai perusahaan. Bila tidak ditangani dengan baik, pengelolaan
SDM dapat menimbulkan masalah dan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan,
bahkan dalam beberapa kasus mengancam eksistensi perusahaan.
4. Perusahan
dapat merespon pasar dengan cepat
Jika dilakukan dengan baik,
outsourcing dapat membuat perusahaan menjadi lebih ramping dan cepat dalam
merespon kebutuhan pasar. Kecepatan merespon pasar ini menjadi competitive
advantage (keunggulan kompetitif) perusahaan dibandingkan kompetitor. Setelah
melakukan outsourcing, beberapa perusahaan bahkan dapat mengurangi jumlah
karyawan mereka secara signifikan karena banyak dari pekerjaan rutin mereka
menjadi tidak relevan lagi.
5. Mengurangi
Resiko
perusahaan mampu mempekerjakan
lebih sedikit karyawan, dan dipilih yang intinya saja. Hal ini menjadi salah
satu upaya perusahaan untuk mengurangi resiko terhadap ketidakpastian bisnis di
masa mendatang. Jika situasi bisnis sedang bagus dan dibutuhkan lebih banyak
karyawan, maka kebutuhan ini tetap dapat dipenuhi melalui outsourcing.
Sedangkan jika situasi bisnis sedang memburuk dan harus mengurangi jumlah
karyawan, perusahaan tinggal mengurangi jumlah karyawan outsourcingnya saja,
sehingga beban bulanan dan biaya pemutusan karyawan dapat dikurangi.
6. Meningkatkan
efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core
Umumnya mereka menyadari bahwa
merekrut dan mengkontrak karyawan, menghitung dan membayar gaji, lembur dan
tunjangan-tunjangan, memberikan pelatihan, administrasi umum serta memastikan
semua proses berjalan sesuai dengan peraturan perundangan adalah pekerjaan yang
rumit, banyak membuang waktu, pikiran dan dana yang cukup besar. Mengalihkan
pekerjaan-pekerjaan ini kepada vendor outsourcing yang lebih kompeten dengan memberikan
sejumlah fee sebagai imbalan jasa terbukti lebih efisien dan lebih murah
daripada mengerjakannya sendiri.
Ada pula kekurangannya bagi
perusahaan, yaitu:
1. Kehilangan
kontrol manajerial
Kontrol manajerial akan
menjadi milik perusahaan lain karena perusahan outsourcing tidak akan mendorong
perusahaan melainkan didorong untuk membuat keuntungan dari layanan yang mereka
sediakan.
2. Adanya
biaya tersembunyi
Setiap hal yang tidak
tercamtum dalam kontrak akan menjadi dasar perusahaan untuk membayar biaya
tambahan
3. Ancaman
keamanan dan kerahasian
Perusahaan outsourcing
dapat menerima informasi tentang catatan gaji, medis dan rahasia lainnya.
4. Kualitas
Kontrak akan mengalami
spesifikasi dan akan ada biaya tambahan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
kepada perusahaan outsourcing.
5. Terkait
kesejahteraan keuangan perusahaan lain
Perusahaan outsourcing akan bangkrut dan memegang kangtong
6. Publisitas
buruk
Pengertian
mendasar dari merger (penggabungan) dan akuisisi (pengambilalihan) dapat
kita lihat pada pengaturan UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas(“UUPT”):
“Penggabungan adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari
Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang
menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum.” (lihatPasal 1 ayat [9] UUPT)
“Pengambilalihan adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih
saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan
tersebut.” (Pasal 1 ayat [11] UUPT).
2. Sedangkan perbedaan mendasar mekanisme
antara merger dan akuisisi dapat kita lihat dari akibat-akibat hukumnya
sebagaimana kami jelaskan dalam boks di bawah ini:
Boks Perbedaan Merger dan Akuisisi
Perbedaan
|
Merger
|
Akuisisi
|
Status Badan Hukum
|
Perseroan yang menggabungkan diri lenyap dan berakhir
statusnya sebagai badan hukum
|
Perseroan yang diambil alih sahamnya, badan hukumnya tidak
menjadi bubar atau berakhir, hanya terjadi beralihnya pengendalian
|
Aktiva dan Pasiva
|
Aktiva dan Pasiva perseroan yang menggabungkan diri
beralih sepenuhnya kepada perseroan yang menerima penggabungan
|
Aktiva dan pasiva perseroan yang diambil alih tetap ada
pada perseroan yang diambil alih sahamnya
|
Untuk proses merger dan akuisisi dapat Anda lihat pada
artikel jawaban klinik sebelumnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar