Senin, 07 Maret 2016

study kasus

Menteri Keuangan Amerika Serikat, John Snow, Mendesak Adanya Keseimbangan dalam Penerapan Undang – undang Sarbanes-Oxley

            Menteri Keuangan AS, John Snow, pada hari Rabu menyatakan bahwa menerapkan Undang – undang Sarbanes – Oxley dalam laporan keuangan dapat meredam pertumbuhan ekonomi dan beliau bersimpatidengan perusahaan yang terkekang dengan adanya undang – undang tersebut. “Kita perlu menjaga keseimbangan dalam pelaksanaan undang – undang tersebut. Kita perlu memastikan penekanannya pada substansi, bukan pada bentuk dan innocent mistake bukanlah suatu tindakan kriminal,” kata Snow ketika memberikan sambutan di New York University Center for Law and business. Kongress mengeluarkan Undang – undang Sarbanes – Oxley sebagai respon atas berbagai skandal keuangan pada beberapa perusahaan besar seperti Enron, WorldCom, dan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Sarbanes – Oxley ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio), yang kemudian nama mereka digunakan sebagai nama undang – undang tersebut. Komentar Snow muncul di tengah – tengah keluhan para kalangan bisnis secara luas tentang pasal 404 undang – undang Sarbanes – Oxley, yang mengharuskan manajer untuk menjelaskan di depan publik bagaimana mereka menjaga keuangan perusahaan, yang terlalu mahal dan membutuhkan banyak waktu. Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan pendengar, Snow mengatakan bahwa dia bersimpati pada dunia dimana para eksekutif perusahaan dan pengacara hidup dimana mereka ‘dikekang’ peraturan. “Kita sudah berlebihan. Kita harus menemukan cara untuk merasionalisasikan proses pengawasan tata kelola perusahaan secara keseluruhan,” kata Snow.
            Menteri Keuangan, John Snow mengingatkan bahwa Sarbanes – Oxley penting untuk memulihkan kepercayaan publik pada dunia bisnis setelah terjadinya skandal keuangan terbesar, tetapi membawa risiko untuk menjadi hambatan pada efektivitas dan kesadaran perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi di pasar modal. “Sarbanes – Oxley hanyalah sebuah bagian, yang mungkin telah mengubah kemauan untuk mengambil risiko dan  menghindari risiko,” Snow merespon jawaban dari pendengar. Dia menambahkan bahwa rasio belanja modal terhadap arus kas dan keuntungan perusahaan lebih rendah dari yang diharapkan dikarenakan keengganan perusahaan – perusahaan di Amerika Serikat untuk mengambil risiko. Namun, Snow menyatakan bahwa Sarbanes – Oxley perlu diterapkan untuk menangani tindakan dari penjahat korporasi dan tindakan manipulasi hukum. Snow menambahkan “Meskipun kita semua tahu ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengubah Sarbanes-Oxley, perubahan tersebut akan berdampak pada isu – isu politik dan bersifat kontraproduktif.”

Jawaban Pertanyaan :
1.      Berikan alasan peresmian Undang – undang Sarbanes – Oxley di Amerika Serikat
Sarbanes – Oxley diresmikan sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandalakuntansiperusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan EnronTyco International,AdelphiaPeregrine Systems dan WorldCom. Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang berpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Dengan diterbitkannya udang – undang ini, diharapkan akan meningkatkan standar akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan, memperkecil kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan dan menyembunyikan fraud, serta membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate governance.

2.      Mengapa sekarang banyak yang menentang dibandingkan ketika dulu mulai diperkenalkan?
Karena dulu banyak skandal dan dengan adanya desakan dari masyarakat, Congress cepat untuk bertindak untuk  meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar modal. Pada awalnya perusahaan mendukung karena terdesak, tetapi ternyata setelah dijalankan, mereka mengeluhkan biaya kepatuhan Sarbanes – Oxley yang terlalu mahal, utamanya pada penerapan pasal 404.

3.      Menurut John Snow, kriteria apa yang seharusnya ada dalam peraturan tentang pelaporan keuangan?
Berdasarkan artikel tersebut, John Snow menginginkan peraturan yang tidak memberatkan tanpa mengorbankan akuntanbilitas dan transparansi dalam suatu pelaporan keuangan. John Snow juga menginginkan adanya keseimbangan dalam pelaksanaan undang – undang sehinggga perekonomian bisa tetap stabil. Mahalnya biaya kepatuhan untuk pasal 404 banyak dikeluhkan karena mahal sehingga banyak perusahaan yang memilih untuk tidak mengambil risiko sehingga menjadi perusahaan yang go private.


4.      Apakah Anda akan merekomendasikan untuk menghapus undang – undang tersebut? Jelaskan!
Tidak, karena jika kita menghapus peraturan Sarbanes-Oxley tersebut, perusahaan tidak transparan dalam pelaporan keuangan dan kinerja perusahaan dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan sehingga perekonomian menjadi tidak stabil. Ketua SEC, Christoper Cox pada tahun 2007 menyatakan ,”Sarbanes – Oxley membantu memulihkan kepercayaan di pasar AS dengan meningkatkan akuntabilitas, mempercepat pelaporan dan audit sehingga lebih mandiri.” Berdasarkan studi dan penelitian oleh IIA, menunjukkan SOX telah meningkatkan kepercayaan investor dalam pelaporan keuangan yang merupakan tujuan utama dari undang – undang.
ENRON
Proses Operasional Bisnis Enron
[1]Enron Corporation didirikan pada tahun 1985. Enron merupakan perusahaan yang didirikan dari hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas (HNG) dan InterNorth sebuah perusahaan pemipaan di Nebraska. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron menjadi pemimpin pasar atas terobosannya menciptakan transaksi derivatif dalam perdagangan energi, yang diintroduksi oleh Jeffrey Skilling, di mana Enron membeli gas dari jaringan pemasok dan menjualnya kepada jaringan konsumen, menjaminkan baik
pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan
memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi
derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan
.
Pada tahun tahun awal, Enron merupakan perusahaan pipa gas alam yang strategi bisnis utamanya terlibat masuk kedalam kontrak-kontrak menghantarkan jumlah spesifik dari gas alam kepada bisnis-bisnis atau kegunaan melebihi satu jangka waktu yang diberikan. Pada tahun 1989 Enron memulai perdagangan komoditas gas alam. Dengan deregulasi pasar tenaga lisitrik pada awal tahun 90-an -satu perubahan untuk mana pegawai senior dilobi – Enron berubah dengan cepat dari suatu bisnis kompensional yang menghantarkan energi kepada bisnis ekonomi baru yang terlibat dalam makelar atau perantara energi masa depan yang spekulatif. Enron bertindak sebagai perantara dengan memasuki kontrak dengan pembeli dan penjual energi, beruntung pada selisih harga. Enron memulai pemasaran listrik di Amerika serikat pada tahun 1994, dan memasuki pasar energi Eropa pada tahun 1995.
Enron melanjutkan untuk ekspansi bisnis kepada yang lebih komplek dengan menawarkan bermacam-macam varietas sebuah pemeriksa keuangan dan kontrak kepada pelanggan. Instrumen keuangan ini telah dibentuk untuk melindungi resiko pelanggan, termasuk peristiwa seperti perubahan suku bunga dan perubahan iklim. Volume transaksi keterlibatan pada “ ekonomi baru” ini tipe instrumen berkembang cepat dan melebihi sebenarnya volume atas kontrak biasa melebihi pengiriman atas komoditas fisik, seperti gas murni untuk pelanggan. Jaminan yang Enron kelola resikonya terhubung pada instrumen “ekonomi baru” ini, perusahaan menyewa banyak tenaga yang ahli di bidang matematika, fisika, meteorologi, dan ekonomi.

Menjelang Kebangkrutan Enron
[2]Sebelumnya, pejabat tertinggi departemen keuangan Amerika mengatakan, dia telah dimintai bantuannya oleh perusahaan energi raksasa Enron yang tiba-tiba bangkrut akhir tahun lalu. Kata jurubicara departemen keuangan hari Jumat, ketua perusahaan Enron Lawrence Whalley menelepon wakil menteri keuangan Peter Fisher enam sampai delapan kali antara bulan Oktober dan November. Katanya Fisher agaknya diminta supaya meyakinkan bank-bank untuk memberikan kredit baru kepada Enron; tapi wakil menteri itu tidak melakukan apa yang diminta Enron. Ini terungkap setelah Presiden Bush memerintahkan berbagai jawatan federal yang mungkin punya hubungan dengan Enron untuk mencari kalau-kalau ada hubungan antara perusahaan itu dengan para pejabat pemerintahan. Hari Kamis, gedung putih mengatakan, kepala eksekutif Enron, Ken Lay menghubungi dua orang menteri kabinet Bush untuk membicarakan masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh Enron. Enron adalah penyumbang besar bagi kampanye pemilihan presiden Bush tahun lalu, tapi sedemikian jauh belum ada tuduhan adanya hal yang tidak beres sehubungan dengan sumbangan itu. Sebuah perusahaan yang memeriksa keuangan Enron mengakui telah menghancurkan atau membuang sejumlah besar dokumen; dan kata para pejabat komisi surat-surat berharga Amerika, itu adalah suatu kesalahan besar. Ribuan pekerja kehilangan tabungan mereka ketika Enron bangkrut; tapi Ken Lay dan sejumlah eksekutif perusahaan sempat menjual saham-saham mereka yang berjumlah jutaan dollar sebelum perusahaan itu menyatakan diri bangkrut.

Jatuhnya Bisnis Enron
[3]Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Tentu saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti:
·         Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.
·         Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.
[4]Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special purspose partnership" memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Lalu mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi dalam partnership dimana Enron menyumbang 97% dari modal?
Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk perusahaan ke partnership-partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron
melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.

Dimana Kesalahan Enron?
[5]Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak, perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security Law) tidak membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika dan hukum yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian akuntan-akuntan Andersen untuk mengijinkan sistem pembukuan terpisah dari Enron tidak berarti banyak bila Congress menyetujui pemisahan divisi "akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan oleh Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas ketua komisi sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu ditolak mentah-mentah oleh anggota Congress yang menerima bantuan finansial selama kampanye mereka dari Wall Street dan Lima Besar. Bantuan finansial itu ternyata masih dalam limit yang legal. Dengan demikian, Congress bisa bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan industri. Hal ini juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang kontribusi yang sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus, cukup menarik kecurigaan dari publik. Enron adalah contoh dari bisnis yang dibangun berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan kebohongan yang lain. Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi dalam drama besar ini karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah terlalu besar dan melibatkan hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat "tidak berdusta." Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan antara ketamakan dari eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan dari para politikus.

Sebab-sebab Bangkrutnya Enron
[6]Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan trik-trik manipulasi yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang bayaran dari mulai analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
            Salah satu faktor yang menjadi sebab kehancuran Enron adalah permainan manajemen laba yang sangat merugikan bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron melakukan kecurangan dalam perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan pendapatan (mark up) sebesar US$ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 Miliar. Hal ini justru membuat Enron bangkrut karena tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga banyak pihak yang dirugikan.

Hasil Penyelidikan   
            [7]WASHINGTON-Departemen Kehakiman Amerika Serikat, kemarin, mulai melakukan investigasi kriminal terhadap perusahaan energi Enron Corp., yang dinyatakan bangkrut pada 2 Desember 2001. Departemen Kehakiman telah membentuk gugus tugas khusus, yang melibatkan Jaksa Wilayah dari Houston, New York, San Francisco, dan beberapa kota lainnya. Manajemen Enron yang dimintai konfirmasinya menolak bicara.
Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan.
Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Selain Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja AS juga melakukan investigasi sipil terhadap kebangkrutan perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan dugaan kerugian para karyawan.  Kasus yang terjadi pada Enron merupakan kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut meninggalkan utang sebesar US$ 31,2 miliar. Setelah mendapat perlindungan kebangkrutan dari pengadilan, Enron berusaha menjual aset-asetnya di kawasan Asia guna menutupi kewajiban, di antaranya kepada Mirant Corp. Aset yang akan dijual, misalnya, kepemilikan 51 persen saham pada pembangkit listrik di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina. Selain aset di Cina, dua asetnya di Jepang juga dilepas. Yakni, E Power Corp. yang bergerak di bidang ketenagalistrikan dan Enron Japan Corp., yang juga bergerak di bidang jasa keuangan. Kegiatan operasional di Asia Pasifik, tidak hanya di dua negara tersebut. Di Seoul, Korea Selatan, Enron sudah menutup seluruh kantornya. Sahamnya di beberapa perusahaan juga dijual. Di Australia dan Singapura juga masih ada kegiatan operasional perdagangan energi. Tapi belum pasti, apakah akan dilepas atau tidak. Yang pasti, di India Enron sudah menawarkan pembangkit listrik Dabhol. Sayang, penjualannya tertunda lantaran calon pembeli masih menunggu keputusan akhir dari pengadilan di AS. Kegiatan operasional lainnya, adalah di Filipina. November tahun lalu, perusahaan energi Dynergy Inc., afiliasi dari ChevronTexaco sudah mengumumkan rencananya untuk membeli Enron. Skema yang ditawarkan atas harga US$ 9,5 miliar itu adalah perjanjian penggabungan (merger), bukan akusisi atau pengambilalihan penuh.

Pihak – Pihak Yang Terlibat
Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen), sebagai pihak konsultan pembukuan Enron. Kantor hukum yang menjadi penasehat Enron, Vinson dan Eikins dalam “special purspose partnership". Bank investasi besar di Wallstreet yang meraup $ 214 juta USA dalam komisi sebagai penjual saham dan obiligasi dari Enron Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, oklm MerrillLynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup 214 juta dolar AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron. Karyawan Enronkehilangan dana pensiun karena penanaman saham sebesar 15% pendapatan bulanan.
Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.

Tindakan hukum terhadap para pejabat Enron
            Dalam proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling, mantan CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan transaksi diluar pembukuan untuk menyebunyikan neraca utang dan menaikkan pendapatan. Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat bulan. Ia dituduh menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan dan dinyatakan bersalah dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada para investor Enron yang kehilangan miliar dollar AS ketika perusahaan itu bubar, ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dana pensiun (sedikitnya 21.000 karyawan). Sementara itu Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua 6 dakwaan konspirasi dan menhadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa hukuman Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan jantung pada tanggal 15 Juli 2006.

Para Korban Dan Dampak Keruntuhan Enron
Korban utama dari kebangkrutan Enron adalah kurang lebih (21.000) pegawainya. Mereka tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan AS, setiap pekerja bisa menabung sebanyak-banyaknya 12,000 dollar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru ketika pekerja menginjak usia 60 tahun, ia berhak mengambil dana tersebut dan membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila siap pensiun. Karena biasanya perusahaan sendiri yang mengadministrasikan tabungan pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum perpajakan untuk pensiunan.
            Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Pada tanggal 26 September 2001, ketika harga saham jatuh menjadi USA$ 25 sen per lembar, Ken Lay masih mencoba menghibur karyawan untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka membeli. Dalam e-mail yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham Enron ”luar biasa murah” dalam posisi itu. Namun, beberapa pekan kemudian, Enron melaporkan kebangkrutannya dan harga sahamnya pun turun menjadi beberap puluh sen. Pada saat itu, para karyawan tak bisa berbuat apa-apa sama sekali.
            Namun, walaupun para karyawan mengalami kerugian yang sangat besar dari kejutuhan harga saham Enron ini, tetapi para eksekutif Enron dapat menjual harga sahamnya ketika masih berharga USA$ 80 per lembar dan membuat mereka menjadi meliarder. Seperti Kenneth Lay, presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan meraup untung USA$ 205 juta dari penjualan sahamnya selama 4 tahun terakhir.     

SARBANES – OXLEY
Pengertian Sarbanes-Oxley
            [8]Sarbanes-Oxley atau kadang disingkat Sox atau SOA adalah hukum federal Amerika Serikatyang ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes(Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disahkan oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan besar seperti: Enron, Tyco International, Adelphia, PeregrineSystems, WorldCom (MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer AssociatesInternational, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest Communication, Safety-Kleen dan Xerox, yang juga melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC.
[9]Sox juga mempunyai nama panjang, yakni the Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act (terjemahan: undang-undang tentang penataan kembali akuntansi perusahaan publik dan perlindungan terhadap investor). Perusahaan Public di sini bermakna perusahaan-perusahaan yang mencatat dan memperdagangkan surat-surat berharga (efek-efek) mereka di berbagai pasar modal di Amerika. Tujuan utama Sarbox adalah meningkatkan kepercayaan publik terhadap implementasi prinsip pertanggungjawaban keuangan perusahaan publik (good corporate governance - GCG) bagi perusahaan yang telah go publik.
[10]Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan.
[11]Manfaat Penerapan Sarbanes Oxley Bagi Perusahaan
1.              Perusahaan publik akan memiliki sistem pengendalian intern yang lebih baik, sehinggaakuntabilitas dan integritas pelaporan keuangannya lebih dapat dipercaya dan diandalkan.
2.              Kepercayaan investor lebih meningkat.
3.              Memiliki citra (image) yang positif di mata publik dan pemangku kepentingan lainnya.
4.              Membantu perusahaan untuk melakukan Good Governance Corporation dengan baik.
Pemberlakuan Undang – undang Sarbanes – Oxley
            Sox berlaku untuk penerbit dari semua surat berharga atau efek-efek (securities) dalam semua perusahaan yang diperdagangkan secara terbuka, unutk segala ukuran.  Secara spesifik, Sox berlaku bagi:
1.      Perusahaan yang surat berharganya diperdagangkan di New York Stock Exchange atau bursa lainnya di Amerika Serikat
2.      Perusahaan dengan lebih dari 500 pemodal dan mempunyai aset $10 juta atau lebih
3.      Perusahaan dengan lebih dari 300 pemodal dan memenuhi syarat lain seperti penerbitan surat – surat utang jangka panjang seperti obligasi
4.      Para pendaftar sukarela, mereka tidak wajib secara hukum, tetapi mereka menerapkan Sox secara sukarela
5.      Perusahaan yang registerasinya masih pending. misal perusahaan yang melakukan IPO untuk saham atau surat utang.
Isi dari Sarbanes-Oxley Act
[12]Sarbanes-Oxley terdiri dari 11 title dan 66 sections , yaitu:
1.         Title I : Public Company Accounting Oversight Board
2.         Title II : Auditor Independence
3.         Title III : Corporate Responsibility
4.         Title IV : Enhanched Financial Disclosures
5.         Title V : Analyst Conflict of Interest
6.         Title VI : Commission Resources and Authority
7.         Title VII : Studies and Report
8.         Title VIII : Criminal and Fraud Accountability
9.         Title IX : White-Collar Crime Penalty Enhancements
10.     Title X : Corporate Tax Returns, dan
11.     Title XI : Corporate Fraud Accountability




[13]Berikut ini ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley Act:

·           Membentuk suatu Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang anggotanya independen dan ditunjuk oleh Securities Exchange Commission (SEC)
·           Melarang KAP yang sedang melakukan audit melaksanakan juga jasa pelayanan nonaudit pada klien yang sama
·           Adanya kewajiban rotasi bagi KAP maupun partner incharge dari KAP (dibatasi lima tahun) dalam melakukan audit bagi klien yang sama
·           Auditors harus melapor kepada komite audit (KA) dan tidak saja kepada manajemen.
·           KA harus terdiri dari anggota independen.
·           KA bertanggung jawab untuk penunjukan dan penyupervisian auditor
·           Pengungkapan secara lengkap halhal lepas neraca (off balance sheet) yang material. Dan ini harus dinyatakan secara eksplisit dalam “diskusi dan analisis manajemen”.
·           Laporan keuangan tahunan harus menyertakan pernyataan mengenai tanggung jawab manajemen atasInternal control (IC) dan asesmen manajemen terhadap kondisi IC yang ada di perusahaan.

[14]Apabila kita simak secara lebih mendalam halhal penting diatas, inti pokok dari SarbaneOxley actmenyangkut:
1.      Peningkatan transparansi dari pengelolaan manajemen sebagai agen yang diserahi wewenang oleh pemegang saham. Transparansi yang dituntut tidak saja meliputi laporan keuangan formal tetapi juga informasi lepas neraca yang seringkali dijadikan tempat persembunyian kejanggalan ataupun kecurangan..
2.      Peningkatan tanggung jawab manajemen sebagai pemilik dari sistem IC untuk mengupayakan perbaikan terus menerus terhadap IC yang ada di perusahaan dengan memaksa direksi membuat pernyataan atas kondisi IC pada saat menyerahkan laporan keuangan.
3.      Penurunan resiko kecurangan yang dilakukan oleh direksi karena apabila mereka melakukan kecurangan, yang berarti telah terjadi kondisi IC yang tidak optimal, padahal mereka memberikan pernyataan bahwa kondisi IC di perusahaan tetap baik, mereka, paling tidak, dapat dituntut secara pidana atas kebohongan teresebut.
4.      Memaksa auditor untuk melakukan atestasi atas pernyataan kondisi IC yang dibuat oleh direksi, dan dengan demikian mendorong auditor agar lebih serius dan cermat dalam melihat sistem IC yang diterapkan di perusahaan dan lebih serius lagi memeriksa ada tidaknya kecurangan yang dilakukan manajemen.
5.      Menjaga independensi auditor dan KAP. Hal ini dilakukan dengan menempatkan KA di antara manajemen dan KAP sehingga ada pihak independen yang menengahi hubungan KAP dengan manajemen. Pelarangan pemberian jasa nonaudit (yang biasanya memberikan fee lebih besar) yang dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan saat audit juga mengurangi dependensi auditor pada klien yang selanjutnya mencegah terjadinya keengganan auditor untuk melaporkan temuantemuan negatif mengenai klien.
6.      Dibentuknya suatu Oversight board yang independen dari pengaruh Ikatan Profesi Akuntan. Public Company Accounting Oversight Board akan terdiri dari lima orang dengan tidak lebih dari dua anggota yang Certified Public Accountant (CPA). Anggarannyapun akan diperoleh dari emiten dan bukannya dari KAP. Peran utamanya adalah untuk menetapkan standar pemeriksaan (auditing standards) dan standar etika dan quality review. Dengan melakuikan ini, maka penetapan standar pemeriksaan dicabut dari Ikatan Profesi Akuntan (AICPA) dan diberikan kepada lembaga yang relatif independen. Penetapan standar akuntansi tetap berada di pihak AICPA.

Pasal Inti dari Sarbanes – Oxley
Pasal 302
[15]Pasal 302 SOA mengatur tentang Tanggung Jawab Perusahaan terhadap Laporan Peristiwa (Corporate Responsibility for Incident Reports). CEO dan CFO dari setiap emiten harus memberi sertifikasi pada setiap laporan tahunan atau kuartalan, yaitu:
a.       Mereka harus menelaah laporan tersebut
b.      Memastikan bahwa laporan tersebut tidak mengandung pernyataan yang tidak benar atau menghilangkan suatu fakta
c.       Laporan tersebut berisi tentang kondisi nyata dari perusahaan
d.      Emiten bertanggungjawab untuk menetapkan dan memelihara pengendalian intern dan telah mengevaluasi efektivitas pengendalian intern;
e.      Mereka telah mengungkapkan kepada auditor dan komite audit semua defisiensi yang signifikan dalam desain atau operasi dari pengendalian intern, dan setiap kecurangan, apakah material atau tidak, yang melibatkan manajemen atau karyawan lain dengan peranan yang signifikan dalam pengendalian intern perusahaan; dan
f.        Setiap perubahan yang signifikan dari pengendalian intern setelah evaluasi
pengendalian mereka.
Berikut adalah contoh pernyataan dari pihak manajemen perusahaan :
“Kami sudah merancang internal kontrol atas laporan keungan perusahaan kami,dan kami sudah memantau pelaksanaan internal kontrol tersebut, dengan tujuan untuk menyediakan jaminan kepada pihak luar atas keandalan laporan keuangan perusahaan kami, dan memberikan jaminan lebih lanjut  bahwa laporan keuangan perusahaan kami sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Amerika Serikat”
Pasal 404
[16]Pasal 404 membahas tentang Pengendalian Internal Penilaian Manajemen (Management Assesment of Internal Controls). Pasal ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan hal – hal berikut ini :
1.      Menyatakan tanggung jawab pihak manajemen atas pembentukan dan pemeliharaan struktur dan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk pelaporan keuangan
2.      Mempertahankan dilakukannya penilaian, pada akhir tahun fiskal penerbit laporan, mengenai efektivitas struktur dan prosedur pengendalian internal penerbit laporan untuk pelaporan keuangan.
Penyebab mahalnya biaya kepatuhan terhadap pasal 404 :
a.       Semakin kompleks suatu perusahaan, maka diperlukan suatu pengawasan dan pengendalian yang lebih kompleks
b.      Menuntut agar perusahaan menggali lebih dalam dan mengetahui tingkat efektivitas pengendalian mereka
c.       Perusahaan harus membentuk komite audit independen
d.      Sangat memakan waktu dan menguras tenaga kerja.
e.       Auditor eksternal harus membuktikan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan terpercaya dan auditor tersebut tidak diperbolehkan melakukan jasa non audit lainnya bagi perusahaan.

[17]Pro Kontra dari Penerapan Undang – undang Sarbanes – Oxley
Berikut ini sejumlah kritik terhadap penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA) :
1.      Membutuhkan biaya besar (it is too costly)
Salah satu perkiraan berdasarkan suatu survai yang dilakukan oleh Financial ExecutivesInternational menyatakan bahwa perusahaan dengan pendapatan sebesar US$5 milyarharus menyisihkan anggaran rata-rata sebesar US$4.7 juta untuk menerapkan pengendalianintern yang dipersyaratkan oleh SOA, kemudian juga harus masih mengeluarkan lagi biayatahunan sebesar US$1.5 juta untuk menjaga kepatuhan.
2.      Memiliki dampak negatif bagi perusahaan terhadap persaingan global (it impactsnegatively on a firm's global competitiveness)
Argumen ini juga mendasarkan atas biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kepatuhanoperasi internal terhadap undang-undang. Kritik ini berargumen bahwa perusahaan lain yangberasal diluar USA tidak harus menanggung beban ini, kenapa perusahaan-perusahaan USAharus menanggungnya?
3.      Pengeluaran pemerintah juga meningkat untuk menerapkan undang – undang tersebut(government costs also increase to regulate the law)
The SEC (Bapepam-LK) menerima tip (pengaduan) tentang adanya pelanggaran hukummelalui e-mail yang telah disediakan (http://www.sec.gov/complaint.shtml). Jumlahpengaduan meningkat dari 77.000 pada tahun 2001 menjadi 180.000 pada tahun 2003. SECmenerima pengaduan sekitar 250.000 pada tahun 2006. Setiap hari diterima lebih dari 1.300pengaduan lewat e-mail. Sebagian besar pengaduan tersebut berkisar tentang adanyapermasalahan akuntansi pada perusahaan publik.
4.      Chief Financial Officer (CFO) bertambah bebannya dan tertekan karena harusmematuhi akuntabilitas yang dipersyaratkan oleh undang-undang
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah CFO menyatakan bahwa sejak 2001, 1/5dari eksekutif keuangan mengatakan bahwa mereka merasakan lebih tertekan karena harusmenggunakan metode akuntansi dengan penuh pertimbangan untuk menghasilkan laporankeuangan yang lebih baik. Selain itu mereka juga harus melakukan sertifikasi terhadaplaporan keuangan.
5.      Menurunnya Minat Perusahaan Privat Untuk Menjadi Perusahaan Publik
Argumennya adalah dengan menerapkan SOA menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya yang begitu besar sehingga untuk perusahaan ukuran kecil danmenengah enggan untuk go publik.
[18]Paul Volcker (ahli dari SEC) dan Arthur Levitt (ahli dari Federal Reserve),memberikan sejumlah argumen terhadap sejumlah kritik terhadap penerapan SOA:
1.        Biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan SOA adalah lebih kecil dibandingkan jika tidak menggunakannya (the cost of implementing SOA are minimal to the costs of not having it).
Misalkan terjadinya kerugian dalam saham sebesar US$7 triliun, hal ini belum terhitungkerugian yang dialami oleh pegawai, keluarga pegawai, dan dampak ekonomi secarakeseluruhan.
2.        Perubahan yang dipersyaratan untuk menerapkan SOA adalah sulit (the changes
required to implement this law are difficult)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah Corporate Board Member menyatakanbahwa lebih 60% dari 153 direktur berkeyakinan bahwa SOA memiliki dampak positif bagiperusahaan mereka, dan lebih dari 70% berpendapat bahwa hukum juga memilikidampakpositif bagi mereka.
3.        Tidak adanya data pendukung terhadap argumen bahwa penerapan SOA akanmenyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing dalam lingkungan global.
The NASDAQ stock exchange menyatakan telah terjadi penambahan 6 (enam) perusahaaninternasional yang listing dalam kuartal kedua selama 2004. Dan berdasarkan survei yangdilakukan oleh Broadgate Capital Advisory dan the Valuae Alliance menyatakan bahwahanya 8% dari 143 perusahaan asing yang telah go public dan sahamnya diperdagangkan dibursa USA mengklaim bahwa karena SOA akan menyebabkan mereka untuk berfikir ulanguntuk memasuki pasar USA.
4.        Jika suatu perusahaan menerapkan SOA sebagai alasan tidak untuk go public, perusahaan tidak harus go public atau menggunakan dana dari para investor.
Pasar USA termasuk salah satu pasar yang paling diminati di dunia karena memiliki regulasiyang sangat baik.

5.        Para pejabat dibidang keuangan (financial officer) yang protes tentang persyaratandari SOA, ada kemungkinan mereka tertekan karena sebelumnya tidak memilikipengendalian intern.
Pada tahun 2003, sebanyak 57 perusahaan dari skala kecil hingga terbesar mengatakanbahwa mereka memiliki kelemahan yang sangat mengkhawatirkan tentang pengendalian,setelah para auditor yang bertugas melakukan tes terhadap pengendalian keuangandiberhentikan. Keputusan ini diambil oleh perusahaan untuk menekan biaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar