Menteri Keuangan
Amerika Serikat, John Snow, Mendesak Adanya Keseimbangan dalam Penerapan Undang
– undang Sarbanes-Oxley
Menteri
Keuangan AS, John Snow, pada hari Rabu menyatakan bahwa menerapkan Undang –
undang Sarbanes – Oxley dalam laporan keuangan dapat meredam pertumbuhan
ekonomi dan beliau bersimpatidengan perusahaan yang terkekang dengan adanya
undang – undang tersebut. “Kita perlu menjaga keseimbangan dalam pelaksanaan
undang – undang tersebut. Kita perlu memastikan penekanannya pada substansi,
bukan pada bentuk dan innocent mistake bukanlah suatu tindakan
kriminal,” kata Snow ketika memberikan sambutan di New York University Center
for Law and business. Kongress mengeluarkan Undang – undang Sarbanes – Oxley
sebagai respon atas berbagai skandal keuangan pada beberapa perusahaan besar
seperti Enron, WorldCom, dan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Sarbanes –
Oxley ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative
Michael Oxley (Ohio), yang kemudian nama mereka digunakan sebagai nama undang –
undang tersebut. Komentar Snow muncul di tengah – tengah keluhan para kalangan
bisnis secara luas tentang pasal 404 undang – undang Sarbanes – Oxley, yang
mengharuskan manajer untuk menjelaskan di depan publik bagaimana mereka menjaga
keuangan perusahaan, yang terlalu mahal dan membutuhkan banyak waktu. Dalam
sebuah sesi tanya jawab dengan pendengar, Snow mengatakan bahwa dia bersimpati
pada dunia dimana para eksekutif perusahaan dan pengacara hidup dimana mereka
‘dikekang’ peraturan. “Kita sudah berlebihan. Kita harus menemukan cara untuk
merasionalisasikan proses pengawasan tata kelola perusahaan secara
keseluruhan,” kata Snow.
Menteri
Keuangan, John Snow mengingatkan bahwa Sarbanes – Oxley penting untuk memulihkan
kepercayaan publik pada dunia bisnis setelah terjadinya skandal keuangan
terbesar, tetapi membawa risiko untuk menjadi hambatan pada efektivitas dan
kesadaran perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi di pasar modal.
“Sarbanes – Oxley hanyalah sebuah bagian, yang mungkin telah mengubah kemauan
untuk mengambil risiko dan menghindari risiko,” Snow merespon
jawaban dari pendengar. Dia menambahkan bahwa rasio belanja modal terhadap arus
kas dan keuntungan perusahaan lebih rendah dari yang diharapkan dikarenakan
keengganan perusahaan – perusahaan di Amerika Serikat untuk mengambil risiko.
Namun, Snow menyatakan bahwa Sarbanes – Oxley perlu diterapkan untuk menangani
tindakan dari penjahat korporasi dan tindakan manipulasi hukum. Snow
menambahkan “Meskipun kita semua tahu ada beberapa cara yang bisa kita lakukan
untuk mengubah Sarbanes-Oxley, perubahan tersebut akan berdampak pada isu – isu
politik dan bersifat kontraproduktif.”
Jawaban Pertanyaan :
1. Berikan alasan peresmian Undang – undang Sarbanes – Oxley di Amerika
Serikat
Sarbanes – Oxley
diresmikan sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandalakuntansiperusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan Enron, Tyco International,Adelphia, Peregrine Systems dan WorldCom. Skandal-skandal yang
menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang berpengaruh ini mengguncang kepercayaan
masyarakat terhadap pasar saham nasional. Dengan diterbitkannya udang – undang ini, diharapkan akan
meningkatkan standar akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan
keuangan, memperkecil kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untuk
melakukan dan menyembunyikan fraud, serta membuat perhatian pada tingkat sangat
tinggi terhadap corporate governance.
2. Mengapa sekarang banyak yang menentang dibandingkan ketika dulu mulai
diperkenalkan?
Karena dulu banyak
skandal dan dengan adanya desakan dari masyarakat, Congress cepat untuk
bertindak untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar
modal. Pada awalnya perusahaan mendukung karena terdesak, tetapi ternyata
setelah dijalankan, mereka mengeluhkan biaya kepatuhan Sarbanes – Oxley yang terlalu
mahal, utamanya pada penerapan pasal 404.
3. Menurut John Snow, kriteria apa yang seharusnya ada dalam peraturan tentang
pelaporan keuangan?
Berdasarkan artikel
tersebut, John Snow menginginkan peraturan yang tidak memberatkan tanpa
mengorbankan akuntanbilitas dan transparansi dalam suatu pelaporan keuangan.
John Snow juga menginginkan adanya keseimbangan dalam pelaksanaan undang –
undang sehinggga perekonomian bisa tetap stabil. Mahalnya biaya kepatuhan untuk
pasal 404 banyak dikeluhkan karena mahal sehingga banyak perusahaan yang
memilih untuk tidak mengambil risiko sehingga menjadi perusahaan yang go
private.
4. Apakah Anda akan merekomendasikan untuk menghapus undang – undang tersebut?
Jelaskan!
Tidak, karena jika
kita menghapus peraturan Sarbanes-Oxley tersebut, perusahaan tidak transparan
dalam pelaporan keuangan dan kinerja perusahaan dan menurunkan tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan sehingga perekonomian menjadi tidak
stabil. Ketua SEC, Christoper Cox pada tahun 2007 menyatakan ,”Sarbanes – Oxley
membantu memulihkan kepercayaan di pasar AS dengan meningkatkan akuntabilitas,
mempercepat pelaporan dan audit sehingga lebih mandiri.” Berdasarkan studi dan
penelitian oleh IIA, menunjukkan SOX telah meningkatkan kepercayaan investor
dalam pelaporan keuangan yang merupakan tujuan utama dari undang – undang.
ENRON
Proses Operasional Bisnis Enron
[1]Enron Corporation didirikan pada tahun 1985. Enron merupakan perusahaan
yang didirikan dari hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas (HNG)
dan InterNorth sebuah perusahaan pemipaan di Nebraska. Enron Corporation adalah
sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas,
Amerika Serikat. Enron
menjadi pemimpin pasar atas terobosannya menciptakan transaksi
derivatif dalam perdagangan energi, yang diintroduksi oleh Jeffrey
Skilling, di mana Enron membeli gas dari jaringan pemasok dan menjualnya
kepada jaringan konsumen, menjaminkan baik
pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan
memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi
derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan.
pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan
memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi
derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan.
Pada
tahun tahun awal, Enron merupakan perusahaan pipa gas alam yang strategi bisnis
utamanya terlibat masuk kedalam kontrak-kontrak menghantarkan jumlah spesifik
dari gas alam kepada bisnis-bisnis atau kegunaan melebihi satu jangka waktu
yang diberikan. Pada tahun 1989 Enron memulai perdagangan komoditas gas alam.
Dengan deregulasi pasar tenaga lisitrik pada awal tahun 90-an -satu perubahan
untuk mana pegawai senior dilobi – Enron berubah dengan cepat dari suatu bisnis
kompensional yang menghantarkan energi kepada bisnis ekonomi baru yang terlibat
dalam makelar atau perantara energi masa depan yang spekulatif. Enron bertindak sebagai perantara dengan memasuki
kontrak dengan pembeli dan penjual energi, beruntung pada selisih harga. Enron
memulai pemasaran listrik di Amerika serikat pada tahun 1994, dan memasuki
pasar energi Eropa pada tahun 1995.
Enron melanjutkan untuk ekspansi bisnis kepada yang lebih komplek dengan
menawarkan bermacam-macam varietas sebuah pemeriksa keuangan dan kontrak kepada
pelanggan. Instrumen keuangan ini telah dibentuk untuk melindungi resiko
pelanggan, termasuk peristiwa seperti perubahan suku bunga dan perubahan iklim.
Volume transaksi keterlibatan pada “ ekonomi baru” ini tipe instrumen
berkembang cepat dan melebihi sebenarnya volume atas kontrak biasa melebihi
pengiriman atas komoditas fisik, seperti gas murni untuk pelanggan. Jaminan
yang Enron kelola resikonya terhubung pada instrumen “ekonomi baru” ini,
perusahaan menyewa banyak tenaga yang ahli di bidang matematika, fisika,
meteorologi, dan ekonomi.
Menjelang Kebangkrutan
Enron
[2]Sebelumnya, pejabat tertinggi departemen keuangan
Amerika mengatakan, dia telah dimintai bantuannya oleh perusahaan energi
raksasa Enron yang tiba-tiba bangkrut akhir tahun lalu. Kata jurubicara
departemen keuangan hari Jumat, ketua perusahaan Enron Lawrence Whalley
menelepon wakil menteri keuangan Peter Fisher enam sampai delapan kali antara
bulan Oktober dan November. Katanya Fisher agaknya diminta supaya meyakinkan
bank-bank untuk memberikan kredit baru kepada Enron; tapi wakil menteri itu
tidak melakukan apa yang diminta Enron. Ini terungkap setelah Presiden Bush
memerintahkan berbagai jawatan federal yang mungkin punya hubungan dengan Enron
untuk mencari kalau-kalau ada hubungan antara perusahaan itu dengan para
pejabat pemerintahan. Hari Kamis, gedung putih mengatakan, kepala eksekutif
Enron, Ken Lay menghubungi dua orang menteri kabinet Bush untuk membicarakan
masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh Enron. Enron adalah penyumbang besar
bagi kampanye pemilihan presiden Bush tahun lalu, tapi sedemikian jauh belum
ada tuduhan adanya hal yang tidak beres sehubungan dengan sumbangan itu. Sebuah
perusahaan yang memeriksa keuangan Enron mengakui telah menghancurkan atau
membuang sejumlah besar dokumen; dan kata para pejabat komisi surat-surat
berharga Amerika, itu adalah suatu kesalahan besar. Ribuan pekerja kehilangan
tabungan mereka ketika Enron bangkrut; tapi Ken Lay dan sejumlah eksekutif perusahaan
sempat menjual saham-saham mereka yang berjumlah jutaan dollar sebelum
perusahaan itu menyatakan diri bangkrut.
Jatuhnya Bisnis
Enron
[3]Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun
2002. Tentu saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar
biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah
kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan
politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti:
· Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun
2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar,
ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal.
Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50
miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan
pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$
1 miliar.
· Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya
pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak
yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam
sejarah bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di
berbagai media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan
Business Week.
[4]Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang
bertujuan untuk menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang
diberi nama "special purspose partnership" memang memiliki
karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner
dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan
kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah
modal keseluruhan. Lalu mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi dalam
partnership dimana Enron menyumbang 97% dari modal?
Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Enron tidak pernah
mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan
yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC),
badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron
bahkan memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk
perusahaan ke partnership-partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan
dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron
melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
Dimana Kesalahan Enron?
[5]Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka
atau tidak, perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan
sekelilingnya berlaku wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan
berani mendirikan kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila
hukum sekuritas Amerika (Security Law) tidak membiarkan pembukuan
terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Kalaupun itu
terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Andersen
bekerja sesuai dengan peraturan etika dan hukum yang diterapkan oleh badan
tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public
Accountants). Keberanian akuntan-akuntan Andersen untuk mengijinkan sistem
pembukuan terpisah dari Enron tidak berarti banyak bila Congress menyetujui
pemisahan divisi "akunting/auditing" dan "konsultasi" yang
diterapkan oleh Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas
ketua komisi sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange
Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu ditolak mentah-mentah
oleh anggota Congress yang menerima bantuan finansial selama kampanye mereka
dari Wall Street dan Lima Besar. Bantuan finansial itu
ternyata masih dalam limit yang legal. Dengan demikian, Congress bisa bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih
ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan industri. Hal ini
juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti
keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang kontribusi yang
sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus, cukup
menarik kecurigaan dari publik. Enron adalah contoh
dari bisnis yang dibangun berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir
seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan kebohongan yang lain. Sayangnya,
banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi dalam drama besar ini karena mereka
tahu bila kebohongan itu sudah terlalu besar dan melibatkan hampir setiap
orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat "tidak berdusta."
Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan antara ketamakan
dari eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan dari para politikus.
Sebab-sebab Bangkrutnya Enron
[6]Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah
melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah
menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan
menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Hal ini tentunya hanya bisa
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan trik-trik manipulasi
yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang bayaran dari mulai
analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin
ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan
politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik
dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.
Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati
peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana
kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan
Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam
bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
Salah
satu faktor yang menjadi sebab kehancuran Enron adalah permainan manajemen laba
yang sangat merugikan bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron melakukan
kecurangan dalam perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan pendapatan (mark
up) sebesar US$ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2
Miliar. Hal ini justru membuat Enron bangkrut karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya sehingga banyak pihak yang dirugikan.
Hasil
Penyelidikan
[7]WASHINGTON-Departemen Kehakiman Amerika Serikat, kemarin, mulai melakukan investigasi
kriminal terhadap perusahaan energi Enron Corp., yang dinyatakan
bangkrut pada 2 Desember 2001. Departemen Kehakiman
telah membentuk gugus tugas khusus, yang melibatkan Jaksa Wilayah
dari Houston, New York, San Francisco, dan beberapa kota lainnya.
Manajemen Enron yang dimintai konfirmasinya menolak bicara.
Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan.Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan.Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Selain Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja AS juga melakukan
investigasi sipil terhadap kebangkrutan perusahaan tersebut. Hal ini
berdasarkan dugaan kerugian para karyawan. Kasus yang terjadi pada
Enron merupakan kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan
tersebut meninggalkan utang sebesar US$ 31,2 miliar. Setelah mendapat
perlindungan kebangkrutan dari pengadilan, Enron berusaha menjual aset-asetnya
di kawasan Asia guna menutupi kewajiban, di antaranya kepada Mirant Corp. Aset
yang akan dijual, misalnya, kepemilikan 51 persen saham pada pembangkit listrik
di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina. Selain aset di Cina, dua asetnya di Jepang
juga dilepas. Yakni, E Power Corp. yang bergerak di bidang ketenagalistrikan
dan Enron Japan Corp., yang juga bergerak di bidang jasa keuangan. Kegiatan
operasional di Asia Pasifik, tidak hanya di dua negara tersebut. Di Seoul,
Korea Selatan, Enron sudah menutup seluruh kantornya. Sahamnya di beberapa
perusahaan juga dijual. Di Australia dan Singapura juga masih ada kegiatan
operasional perdagangan energi. Tapi belum pasti, apakah akan dilepas atau
tidak. Yang pasti, di India Enron sudah menawarkan pembangkit listrik
Dabhol. Sayang, penjualannya tertunda lantaran calon pembeli masih menunggu
keputusan akhir dari pengadilan di AS. Kegiatan operasional lainnya, adalah di
Filipina. November tahun lalu, perusahaan energi Dynergy Inc., afiliasi dari
ChevronTexaco sudah mengumumkan rencananya untuk membeli Enron. Skema yang
ditawarkan atas harga US$ 9,5 miliar itu adalah perjanjian penggabungan
(merger), bukan akusisi atau pengambilalihan penuh.
Pihak – Pihak Yang
Terlibat
Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen),
sebagai pihak konsultan pembukuan Enron. Kantor hukum
yang menjadi penasehat
Enron, Vinson dan Eikins dalam “special purspose partnership". Bank
investasi besar di Wallstreet yang meraup $ 214 juta USA dalam komisi sebagai
penjual saham dan obiligasi dari Enron Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, oklm MerrillLynch, Goldman Sachs, J.P.
Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup 214 juta dolar
AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron. Karyawan Enronkehilangan
dana pensiun karena penanaman saham sebesar 15% pendapatan bulanan.
Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.
Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.
Tindakan hukum
terhadap para pejabat Enron
Dalam
proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling, mantan
CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan
transaksi diluar pembukuan untuk menyebunyikan neraca utang dan menaikkan
pendapatan. Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat
bulan. Ia dituduh menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan
dan dinyatakan bersalah dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling
juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada
para investor Enron yang kehilangan miliar dollar AS ketika perusahaan itu
bubar, ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dana pensiun (sedikitnya 21.000
karyawan). Sementara itu Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua 6 dakwaan
konspirasi dan menhadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa
hukuman Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan
jantung pada tanggal 15 Juli 2006.
Para Korban Dan
Dampak Keruntuhan Enron
Korban utama dari kebangkrutan Enron adalah kurang lebih (21.000)
pegawainya. Mereka tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan
pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan AS, setiap pekerja bisa menabung
sebanyak-banyaknya 12,000 dollar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru
ketika pekerja menginjak usia 60 tahun, ia berhak mengambil dana tersebut dan
membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan
pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan
harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila siap pensiun.
Karena biasanya perusahaan sendiri yang mengadministrasikan tabungan
pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk
saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini
dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum
perpajakan untuk pensiunan.
Enron
juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari
pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Pada tanggal 26 September
2001, ketika harga saham jatuh menjadi USA$ 25 sen per lembar, Ken Lay masih
mencoba menghibur karyawan untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka
membeli. Dalam e-mail yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia
mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham
Enron ”luar biasa murah” dalam posisi itu. Namun, beberapa pekan kemudian,
Enron melaporkan kebangkrutannya dan harga sahamnya pun turun menjadi beberap
puluh sen. Pada saat itu, para karyawan tak bisa berbuat apa-apa
sama sekali.
Namun,
walaupun para karyawan mengalami kerugian yang sangat besar dari kejutuhan
harga saham Enron ini, tetapi para eksekutif Enron dapat menjual harga sahamnya
ketika masih berharga USA$ 80 per lembar dan membuat mereka menjadi meliarder.
Seperti Kenneth Lay, presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan
meraup untung USA$ 205 juta dari penjualan sahamnya selama 4 tahun
terakhir.
SARBANES – OXLEY
Pengertian Sarbanes-Oxley
[8]Sarbanes-Oxley
atau kadang disingkat Sox atau SOA adalah hukum federal Amerika Serikatyang
ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul
Sarbanes(Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disahkan oleh
Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari
Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan
besar seperti: Enron, Tyco International, Adelphia, PeregrineSystems, WorldCom
(MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer
AssociatesInternational, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest
Communication, Safety-Kleen dan Xerox, yang juga melibatkan beberapa KAP yang
termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC.
[9]Sox juga mempunyai nama panjang, yakni the Public Company Accounting Reform
and Investor Protection Act (terjemahan: undang-undang tentang penataan kembali
akuntansi perusahaan publik dan perlindungan terhadap investor). Perusahaan
Public di sini bermakna perusahaan-perusahaan yang mencatat dan memperdagangkan
surat-surat berharga (efek-efek) mereka di berbagai pasar modal di Amerika.
Tujuan utama Sarbox adalah meningkatkan kepercayaan publik terhadap
implementasi prinsip pertanggungjawaban keuangan perusahaan publik (good
corporate governance - GCG) bagi perusahaan yang telah go publik.
[10]Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley diharapkan dapat
membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik
bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang
memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris,
karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara
yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta para analis
keuangan.
1.
Perusahaan publik akan memiliki sistem
pengendalian intern yang lebih baik, sehinggaakuntabilitas dan integritas
pelaporan keuangannya lebih dapat dipercaya dan diandalkan.
2.
Kepercayaan investor lebih meningkat.
3.
Memiliki citra (image) yang positif di
mata publik dan pemangku kepentingan lainnya.
4.
Membantu perusahaan untuk melakukan Good
Governance Corporation dengan baik.
Pemberlakuan Undang – undang Sarbanes – Oxley
Sox
berlaku untuk penerbit dari semua surat berharga atau efek-efek (securities)
dalam semua perusahaan yang diperdagangkan secara terbuka, unutk segala
ukuran. Secara spesifik, Sox berlaku bagi:
1. Perusahaan yang surat berharganya diperdagangkan di New York Stock Exchange
atau bursa lainnya di Amerika Serikat
2. Perusahaan dengan lebih dari 500 pemodal dan mempunyai aset $10 juta atau
lebih
3. Perusahaan dengan lebih dari 300 pemodal dan memenuhi syarat lain seperti
penerbitan surat – surat utang jangka panjang seperti obligasi
4. Para pendaftar sukarela, mereka tidak wajib secara hukum, tetapi mereka
menerapkan Sox secara sukarela
5. Perusahaan yang registerasinya masih pending. misal perusahaan yang
melakukan IPO untuk saham atau surat utang.
Isi dari Sarbanes-Oxley Act
1. Title I : Public Company Accounting Oversight Board
2. Title II : Auditor Independence
3. Title III : Corporate Responsibility
4. Title IV : Enhanched Financial Disclosures
5. Title V : Analyst Conflict of Interest
6. Title VI : Commission Resources and Authority
7. Title VII : Studies and Report
8. Title VIII : Criminal and Fraud Accountability
9. Title IX : White-Collar Crime Penalty Enhancements
10. Title X : Corporate Tax Returns, dan
11. Title XI : Corporate Fraud Accountability
· Membentuk
suatu Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang
anggotanya independen dan ditunjuk oleh Securities Exchange
Commission (SEC)
· Melarang
KAP yang sedang melakukan audit melaksanakan juga jasa pelayanan non‐audit pada klien yang sama
· Adanya
kewajiban rotasi bagi KAP maupun partner in‐charge dari KAP (dibatasi lima tahun) dalam melakukan audit
bagi klien yang sama
· Auditors
harus melapor kepada komite audit (KA) dan tidak saja kepada manajemen.
· KA harus
terdiri dari anggota independen.
· KA
bertanggung jawab untuk penunjukan dan penyupervisian auditor
· Pengungkapan
secara lengkap hal‐hal lepas neraca (off
balance sheet) yang material. Dan ini harus dinyatakan secara eksplisit
dalam “diskusi dan analisis manajemen”.
· Laporan
keuangan tahunan harus menyertakan pernyataan mengenai tanggung jawab manajemen
atasInternal control (IC) dan asesmen manajemen terhadap kondisi IC
yang ada di perusahaan.
[14]Apabila kita simak secara lebih mendalam hal‐hal penting diatas, inti pokok dari Sarbane‐Oxley actmenyangkut:
1. Peningkatan transparansi dari
pengelolaan manajemen sebagai agen yang diserahi wewenang oleh pemegang saham.
Transparansi yang dituntut tidak saja meliputi laporan keuangan formal tetapi
juga informasi lepas neraca yang seringkali dijadikan tempat persembunyian
kejanggalan ataupun kecurangan..
2. Peningkatan tanggung jawab manajemen
sebagai pemilik dari sistem IC untuk mengupayakan perbaikan terus menerus
terhadap IC yang ada di perusahaan dengan memaksa direksi membuat pernyataan
atas kondisi IC pada saat menyerahkan laporan keuangan.
3. Penurunan resiko kecurangan yang
dilakukan oleh direksi karena apabila mereka melakukan kecurangan, yang berarti
telah terjadi kondisi IC yang tidak optimal, padahal mereka memberikan
pernyataan bahwa kondisi IC di perusahaan tetap baik, mereka, paling tidak,
dapat dituntut secara pidana atas kebohongan teresebut.
4. Memaksa auditor untuk melakukan
atestasi atas pernyataan kondisi IC yang dibuat oleh direksi, dan dengan
demikian mendorong auditor agar lebih serius dan cermat dalam melihat sistem IC
yang diterapkan di perusahaan dan lebih serius lagi memeriksa ada tidaknya
kecurangan yang dilakukan manajemen.
5. Menjaga independensi auditor dan KAP.
Hal ini dilakukan dengan menempatkan KA di antara manajemen dan KAP sehingga
ada pihak independen yang menengahi hubungan KAP dengan manajemen. Pelarangan
pemberian jasa non‐audit (yang biasanya
memberikan fee lebih besar) yang dilakukan pada waktu yang
bersamaan dengan saat audit juga mengurangi dependensi auditor pada klien yang
selanjutnya mencegah terjadinya keengganan auditor untuk melaporkan temuan‐temuan negatif mengenai klien.
6. Dibentuknya suatu Oversight
board yang independen dari pengaruh Ikatan Profesi Akuntan. Public
Company Accounting Oversight Board akan terdiri dari lima orang dengan
tidak lebih dari dua anggota yang Certified Public Accountant
(CPA). Anggarannyapun akan diperoleh dari emiten dan bukannya dari
KAP. Peran utamanya adalah untuk menetapkan standar pemeriksaan (auditing
standards) dan standar etika dan quality review. Dengan
melakuikan ini, maka penetapan standar pemeriksaan dicabut dari Ikatan Profesi
Akuntan (AICPA) dan diberikan kepada lembaga yang relatif independen. Penetapan
standar akuntansi tetap berada di pihak AICPA.
Pasal Inti dari Sarbanes – Oxley
Pasal 302
[15]Pasal 302 SOA mengatur tentang Tanggung Jawab Perusahaan terhadap Laporan
Peristiwa (Corporate Responsibility for Incident Reports). CEO dan CFO
dari setiap emiten harus memberi sertifikasi pada setiap laporan tahunan atau
kuartalan, yaitu:
a. Mereka harus menelaah laporan tersebut
b. Memastikan bahwa laporan tersebut tidak mengandung pernyataan yang tidak
benar atau menghilangkan suatu fakta
c. Laporan tersebut berisi tentang kondisi nyata dari perusahaan
d. Emiten bertanggungjawab untuk menetapkan dan memelihara pengendalian intern
dan telah mengevaluasi efektivitas pengendalian intern;
e. Mereka telah mengungkapkan kepada auditor dan komite audit semua defisiensi
yang signifikan dalam desain atau operasi dari pengendalian intern, dan setiap
kecurangan, apakah material atau tidak, yang melibatkan manajemen atau karyawan
lain dengan peranan yang signifikan dalam pengendalian intern perusahaan; dan
f. Setiap perubahan yang signifikan dari pengendalian intern setelah evaluasi
pengendalian mereka.
pengendalian mereka.
Berikut adalah contoh pernyataan dari pihak manajemen perusahaan :
“Kami sudah merancang internal kontrol atas laporan
keungan perusahaan kami,dan kami sudah memantau pelaksanaan internal kontrol
tersebut, dengan tujuan untuk menyediakan jaminan kepada pihak luar atas
keandalan laporan keuangan perusahaan kami, dan memberikan jaminan lebih lanjut
bahwa laporan keuangan perusahaan kami sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi berlaku umum di Amerika Serikat”
Pasal 404
[16]Pasal 404 membahas tentang Pengendalian Internal Penilaian Manajemen (Management
Assesment of Internal Controls). Pasal ini mengharuskan perusahaan untuk
melakukan hal – hal berikut ini :
1. Menyatakan tanggung jawab pihak manajemen atas pembentukan dan pemeliharaan
struktur dan prosedur pengendalian internal yang memadai untuk pelaporan
keuangan
2. Mempertahankan dilakukannya penilaian, pada akhir tahun fiskal penerbit
laporan, mengenai efektivitas struktur dan prosedur pengendalian internal
penerbit laporan untuk pelaporan keuangan.
Penyebab mahalnya biaya kepatuhan terhadap pasal 404 :
a. Semakin kompleks suatu perusahaan, maka diperlukan suatu pengawasan dan
pengendalian yang lebih kompleks
b. Menuntut agar perusahaan menggali lebih dalam dan mengetahui tingkat
efektivitas pengendalian mereka
c. Perusahaan harus membentuk komite audit independen
d. Sangat memakan waktu dan menguras tenaga
kerja.
e. Auditor eksternal harus membuktikan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan
mereka dengan baik dan terpercaya dan auditor tersebut tidak diperbolehkan
melakukan jasa non audit lainnya bagi perusahaan.
Berikut ini sejumlah kritik terhadap penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA) :
1. Membutuhkan biaya besar (it is too costly)
Salah satu perkiraan berdasarkan suatu survai yang dilakukan oleh Financial
ExecutivesInternational menyatakan bahwa perusahaan dengan pendapatan sebesar
US$5 milyarharus menyisihkan anggaran rata-rata sebesar US$4.7 juta untuk
menerapkan pengendalianintern yang dipersyaratkan oleh SOA, kemudian juga harus
masih mengeluarkan lagi biayatahunan sebesar US$1.5 juta untuk menjaga
kepatuhan.
2. Memiliki dampak negatif bagi perusahaan terhadap persaingan global (it
impactsnegatively on a firm's global competitiveness)
Argumen ini juga mendasarkan atas biaya yang dikeluarkan untuk menjaga
kepatuhanoperasi internal terhadap undang-undang. Kritik ini berargumen bahwa
perusahaan lain yangberasal diluar USA tidak harus menanggung beban ini, kenapa
perusahaan-perusahaan USAharus menanggungnya?
3. Pengeluaran pemerintah juga meningkat untuk menerapkan undang – undang
tersebut(government costs also increase to regulate the law)
The SEC (Bapepam-LK) menerima tip (pengaduan) tentang adanya pelanggaran
hukummelalui e-mail yang telah disediakan (http://www.sec.gov/complaint.shtml).
Jumlahpengaduan meningkat dari 77.000 pada tahun 2001 menjadi 180.000 pada
tahun 2003. SECmenerima pengaduan sekitar 250.000 pada tahun 2006. Setiap hari
diterima lebih dari 1.300pengaduan lewat e-mail. Sebagian besar pengaduan
tersebut berkisar tentang adanyapermasalahan akuntansi pada perusahaan publik.
4. Chief Financial Officer (CFO) bertambah bebannya dan tertekan karena
harusmematuhi akuntabilitas yang dipersyaratkan oleh undang-undang
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah CFO menyatakan bahwa sejak
2001, 1/5dari eksekutif keuangan mengatakan bahwa mereka merasakan lebih tertekan
karena harusmenggunakan metode akuntansi dengan penuh pertimbangan untuk
menghasilkan laporankeuangan yang lebih baik. Selain itu mereka juga harus
melakukan sertifikasi terhadaplaporan keuangan.
5. Menurunnya Minat Perusahaan Privat Untuk Menjadi Perusahaan Publik
Argumennya adalah dengan menerapkan SOA menyebabkan perusahaan harus
menanggung biaya yang begitu besar sehingga untuk perusahaan ukuran kecil
danmenengah enggan untuk go publik.
[18]Paul Volcker (ahli dari SEC) dan Arthur Levitt (ahli dari Federal
Reserve),memberikan sejumlah argumen terhadap sejumlah kritik terhadap
penerapan SOA:
1. Biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan SOA adalah lebih kecil dibandingkan
jika tidak menggunakannya (the cost of implementing SOA are minimal to the
costs of not having it).
Misalkan terjadinya kerugian dalam saham sebesar US$7 triliun, hal ini
belum terhitungkerugian yang dialami oleh pegawai, keluarga pegawai, dan dampak
ekonomi secarakeseluruhan.
2. Perubahan yang dipersyaratan untuk menerapkan SOA adalah sulit (the changes
required to implement this law are difficult)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah Corporate Board Member
menyatakanbahwa lebih 60% dari 153 direktur berkeyakinan bahwa SOA memiliki
dampak positif bagiperusahaan mereka, dan lebih dari 70% berpendapat bahwa
hukum juga memilikidampakpositif bagi mereka.
3. Tidak adanya data pendukung terhadap argumen bahwa penerapan SOA
akanmenyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing dalam lingkungan global.
The NASDAQ stock exchange menyatakan telah terjadi penambahan 6 (enam)
perusahaaninternasional yang listing dalam kuartal kedua selama 2004. Dan
berdasarkan survei yangdilakukan oleh Broadgate Capital Advisory dan the Valuae
Alliance menyatakan bahwahanya 8% dari 143 perusahaan asing yang telah go
public dan sahamnya diperdagangkan dibursa USA mengklaim bahwa karena SOA akan
menyebabkan mereka untuk berfikir ulanguntuk memasuki pasar USA.
4. Jika suatu perusahaan menerapkan SOA sebagai alasan tidak untuk go public,
perusahaan tidak harus go public atau menggunakan dana dari para investor.
Pasar USA termasuk salah satu pasar yang paling diminati di dunia karena
memiliki regulasiyang sangat baik.
5. Para pejabat dibidang keuangan (financial officer) yang protes tentang
persyaratandari SOA, ada kemungkinan mereka tertekan karena sebelumnya tidak
memilikipengendalian intern.
Pada tahun 2003, sebanyak 57 perusahaan dari skala kecil hingga terbesar
mengatakanbahwa mereka memiliki kelemahan yang sangat mengkhawatirkan tentang
pengendalian,setelah para auditor yang bertugas melakukan tes terhadap
pengendalian keuangandiberhentikan. Keputusan ini diambil oleh perusahaan untuk
menekan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar