Strategi
Komunikasi: Pengertian dan Ruang Lingkup
Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301).
Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya.
Harold D. Lasswell menyatakan, cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?”
Komponen Strategi Komunikasi
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut;
Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301).
Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya.
Harold D. Lasswell menyatakan, cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?”
Komponen Strategi Komunikasi
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut;
1. Who?
(Siapakah komunikatornya)
2. Says what?
(pesan apa yang dinyatakannya)
3. In which
channel? (media apa yang digunakannya)
4. To whom?
(siapa komunikannya)
5. With what
effect? (efek apa yang diharapkan)
Ruang
Lingkup Strategi Komunikasi
Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal:
Quinn (1992) dalam Ruslan (2002) menyatakan, agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal:
1. Objektif
yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang
jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak
perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan menentukan.
2. Memelihara
inisiatif.strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya
omitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap
peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa.
3. Konsentrasi,
dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.
4. Fleksibilitas.strategi
hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyanggad an dimensi untuk fleksibilitas
dan maneuver.
5. Kepemimpinan
yang memilki komitmen dan terkoordinasi. Strategi hendaknya memberikan
kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian
tujuan pokok.
6. Kejujuran.
Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan
kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
7. Keamanan.
Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi penting
organisasi.
R Wayne Pace, Brent D. Peterson, danM. Dallas Burnett dalam Techniques for Effective Communication menyatakan, tujuan sentral komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
1. To secure
understanding(komunikan mengerti akan pesan yang diterimanya)
2. To establish
acceptance(penerimaan pesan oleh komunikan itu kemudian dibina)
3. To motivate
action(kegiatan dimotivasikan)
Faktor Pendukung Strategi Komunikasi
Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Berikut ini sebagian komponen komunikasi dan faktor pendukung serta penghambat pada setiap komponen tersebut (Effendy,2003:35).
1. Mengenali
sasaran komunikasi
2. Faktor
situasi dan kondisi
3. Pemilihan
media komunikasi
4. Pengkajian
tujuan pesan komunikasi
5. Peranan
komunikator dalam komunikasi
6. Daya tarik
sumber
7. Kredibilitas
sumber
Empat faktor
penting yang harus diperhatikan menyusun strategi komunikasi:
1. Mengenal
khalayak. Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan
saja tejadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.
2. Menyusun
pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi
kalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Awal
efektivitas dalam komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap
pesan-pesan yang disampaikan.
3. Menetapkan
metode, dalam hal ini metode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek:
menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Menurut cara
pelaksanaannya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu, metode redundancy
(repetition) dan canalizing. Sedangkan yang kedua menurut bentuk
isinya dikenal metode-metode : informatif, persuasif , edukatif , kursif.
Metode redundancy adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan
mengulang-ulang pesan pada khalayak. Metode canalizing yaitu
mempengaruhi khalayak untuk menerima pesan yang disampaikan, kemudian secara
perlahan-lahan merubah sikap dan pola pemikirannya ke arah yang kita kehendaki.
Metode informatif, lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan
dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa: keterangan, penerangan, berita, dan
sebagai nya. Metode persuasif yaitu mempengaruhi khalayak dengan jalan
membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik piki ran maupun perasaannya.
Metode edukatif, memberikan sesuatu idea kepada khalayak berdasarkan
fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
kebenarannya dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah
tingkah laku manusia ke arah yang di inginkan. Metode kursif, mempengaruhi khalayak
dengan jalan memaksa tanpa memberi kesempatan berpikir untuk meneri ma
gagasan-gagasan yang dilontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk
peraturan-peraturan, intimidasi dan biasanya di belakangnya berdiri kekuatan
tangguh.
4. Pemilihan
media komunikasi. Kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa
media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan dan
teknik yang dipergunakan, karena masing-masing medium mempunyai
kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat.
Secara umum
strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan:
1. Analisis
Program/Masalah
2. Analisis
Situasi
3. Analisis
Khalayak
4. Tujuan
Komunikasi
5. Strategi
Komunikasi
6. Perencanaan
Kegiatan Pengembangan Media
7. Produksi Dan
Ujicoba Media
8. Penggunaan
Media
9. Media
Monitoring dan Sistem Pengelolaan Informasi
Evaluasi dan Analisis Masalah.*
Definisi Manajemen Komunikasi
1.Proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaam pengendalian faktor-faktorkomunikasi seperti
sumber, pesan, media, penerima, efek, dampak, dan lingkungandalam konteks
intrapersonal, interpersonal, organisasi dan massa agar efektif danefisien2.
Proses yang sistematis antara anggota
organisasi/perusahaandalam menjalankanfungsi-fungsi manajemen untuk
menyelesaikanpekerjaan melalui proses negosiasipengertian/pemahaman anatara
satu individu maupun lebih yang bertujuanmencapai keinginan dan kepuasan
bersama
(Barker, 1987:5)
3 Bagaimana individu atau manusia mengelola
proses komunikasi melalui penyusunankerangka makna dalam hubungannya dengan
orang lain dalam berbagai
setting
ataukonteks komunikasi dengan
mengoptimalisasi sumberdaya komunikasi dan teknologiyang ada
(Michael Kaye, 1994)
4.Proses penggunaan berbagai sumberdaya komunikasi
secara terpadu melalui prosesperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengontrolan unsur-unsurkomunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(Parag Diwan, 1999)
5.Pengaplikasian penggunaan sumberdaya manusia
dan teknologi secara optimaluntuk meningkatkan dialog diantara manusia
(Egan dan Cowan, 1979)
Communication Management is the process of using
human, financial and technicalresources in understanding and performing the
communication function withincorporation and between corporations and their
publics. Thus communicationmanagement involves administering and managing
communication resources(personal, group, organizational and technical) and
communication processesstofacilitate communication in corporate context.
(Irwin & Moore, 1994)
Manajemen Komunikasi
Pentingnya
Manajemen Komunikasi
Komunikasi
Proyek Manajemen Pengetahuan daerah menyediakan link
penting antara orang, gagasan, dan informasi pada semua tahap dalam siklus
hidup proyek. Manajer proyek harus menghabiskan sekitar 90% dari waktu mereka
berkomunikasi. Proses formal membantu dalam pengambilan keputusan dan membantu
untuk mencapai proyek yang sukses.
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi
yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar
masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan
masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi
yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Dari kedua contoh
di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai
aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan
mahasiswa,dengan adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan
berlangsung dengan baik dan lancar.
Proses Project Communications
Management
Langkah berikutnya
adalah merencanakan manajemen komunikasi proyek. Manajemen komunikasi proyek
dibutuhkan untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan proyek, hasil-hasil kerja
proyek, dan mengkomunikasikan rencana berikutnya. Berikut ini langkah-langkah
praktisnya :
a)
Buat web untuk komunikasi proyek (buat sederhana saja,
pake blog wordpress).
b)
Buat template-template yang diperlukan untuk komunikasi
proyek, misalnya : template berita acara rapat, template untuk undangan,
template untuk progress report, dll.
c)
Buat rencana komunikasi, misalnya : cara melakukan rapat,
cara melaporkan perkembangan proyek, dll.
d)
Melaksanakan rencana komunikasi sesuai dengan yang
direncanakan.
e)
Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan komunikasi
proyek.
Adapun proses
manajemen komunikasi proyek secara garis besar, yaitu :
a)
Perencanaan Komunikasi - Komunikasi perencanaan adalah
proses memastikan kebutuhan informasi dan komunikasi stakeholder proyek. Proses
ini biasanya terjadi sebagai bagian dari Grup Proses Perencanaan.
b)
Distribusi Informasi - Distribusi Informasi adalah proses
meyakinkan para stakeholder proyek memiliki informasi yang dibutuhkan tersedia
secara tepat waktu. Proses ini terjadi di seluruh Grup Proses Pelaksana.
c)
Pelaporan kinerja - Pelaporan Kinerja adalah proses
mengumpulkan dan mendistribusikan informasi proyek kinerja termasuk pelaporan
status, pengukuran kemajuan, dan peramalan. Proses ini terjadi dalam Monitoring
dan Pengendalian Proses Grup.
d)
Mengelola Stakeholder - Mengelola Stakeholder terjadi
dalam Monitoring dan Pengendalian Proses Grup. Mengelola stakeholder berkaitan
dengan memuaskan kebutuhan para stakeholder proyek dan menyelesaikan setiap isu
yang diangkat oleh stakeholder proyek.
Rencana komunikasi
Perencanaan
komunikasi atau communication plan yang terdapat pada proyek Magna Building ini
dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal. Untuk komunikasi
eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek ini antara lain komunikasi
kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak terkait lainnya seperti
penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi eksternal yang digunakan
antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan lain-lain. Untuk komunikasi
internal dilakukan kepada anggota yang terdapat dalam organisasi proyek.Bentuk
komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah formal atau tidak
formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal dilakukan melalui rapat dan
laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak formal dilakukan dengan memo
serta media telekomunikasi elektronik seperti handphone (telepon genggam) dan
email (surat elektronik). Bentuk komunikasi internal yang kedua adalah tertulis
atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk komunikasi tertulis dapat berupa memo
atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk komunikasi tidak tertulis adalah
bentuk komunikasi yang langsung dilakukan kepada pihak terkait (tatap muka)
tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk komunikasi internal yang ketiga
adalah komunikasi dilakukan secara vertikal atau horizontal. Untuk komunikasi
vertikal merupakan instruksi seperti komunikasi project manager (PM) kepada
site manager (SM), sedangkan untuk komunikasi horizontal merupakan koordinasi
seperti komunikasi quality control (QC) dengan safety officer.
Isi Rencana Communications Management
Informasi yang
terkandung dalam Rencana Manajemen Komunikasi ( Communication Management Plan)
antara lain :
a)
Kebutuhan-kebutuhan komunikasi stakeholders.
b)
Informasi yang akan dikomunikasikan, termasuk formatnya,
isinya dan level detailnya.
c)
Orang yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi
yang dimaksud.
d)
Orang yang harus menerima informasi yang dimaksud.
e)
Frekuensi/jadwal untuk menghasilkan informasi,misalkan
mingguan, tiap tanggal 1, dst.
f)
Metoda untuk mendapatkan informasi, seperti memo, email,
telepon, dsb.
g)
Metoda untuk memperbaharui rencana manajemen komunikasi sejalan
dengan kemajuan dan pembangunan proyek.
h)
Metoda untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan di level bawah.
Distribusi Informasi
a)
Dilakukan mengingat pentingnya mendapatkan informasi
proyek bagi orang yang tepat, pada waktu yang tepat dengan format yang padat
informasi.
b)
Manajer proyek dan tim proyek harus dapat memutuskan cara
terbaik untuk mendistribusikan informasi proyek.
Isu penting dalam
Distribusi Informasi:
a)
Penggunaan teknologi
b)
Cara formal atau informal
c)
Penanganan informasi yang sangat penting agar dapat
didistribusikan dengan efektif dan tepat waktu
d)
Memilih media yang cocok untuk berkomunikasi
e)
Pemahaman akan teknik komunikasi individual atau
berkelompok
f)
Teknik menyampaikan berita “buruk”
g)
Pengaturan jumlah jalur komunikasi
Pelaporan Performance
Informasi yang
terkandung didalamnya, antara lain :
a)
Status reports - berisi tentang sejauh mana proyek sudah
berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu dan biaya. (Sudah berapa biaya
yang digunakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
aktivitas, apakah pekerjaan sudah dilaksana sesuai rencana,dsb).
b)
Progres reports - menggambarkan sejauh mana tim
proyek sudah menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya berupa laporan rutin.
c)
Peramalan - berisi gambaran kecenderungan proyek akan
berhasil atau tidak berdasarkan apa yang sudah dikerjakan sampai titik tertentu
ketika proyek sudah berjalan ( Ingat EVM! ).
Administrative Closure
Proyek atau fase,
setelah baik mencapai tujuan atau sedang dihentikan untuk alasan lain,
membutuhkan penutupan. Penutupan Administrasi terdiri dari verifikasi dan
mendokumentasikan hasil proyek untuk meresmikan penerimaan produk dari proyek
oleh sponsor, klien, atau pelanggan. Ini mencakup pengumpulan catatan proyek,
memastikan bahwa mereka mencerminkan spesifikasi final, analisis keberhasilan
proyek dan efektivitas, dan pengarsipan informasi untuk penggunaan masa depan.
Penutupan kegiatan administratif tidak harus ditunda sampai penyelesaian
proyek. Setiap tahap dari proyek harus benar tertutup untuk memastikan bahwa
penting dan informasi yang berguna tidak hilang.
Mode Penanganan Konflik
Bila anda telah
melakukan identifikasi dan klasifikasi konflik yang terjadi serta efek yang
ditimbulkan, maka anda harus memiliki langkah ataupun strategi untuk mengatasi
konflik tersebut. Jika anda belum memiliki strategi, di bawah ini akan dibahas
5 pendekatan atau model penyelesaian konflik berdasarkan pendapat Dr. William
Hendricks, yang dapat anda gunakan sesuai dengan kondisi konflik yang terjadi.
a)
Model penyelesaian konflik dengan mempersatukan
(Integrating) - Individu yang memilih model ini perlu melakukan tukar menukar
informasi. Pada pendekatan ini diperlukan adanya keinginan untuk mengamati
perbedaan dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua kelompok. Model
penyelesaian konflik jenis ini secara tipikal diasosiasikan dengan pemecahan
masalah, efektif bila isu konflik adalah kompleks.
b)
Model penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu
(obliging) - Penyelesaian konflik model obliging menempatkan nilai yang tinggi
untuk orang lain sementara dirinya sendiri dinilai rendah. Model ini dapat anda
gunakan sebagai strategi yang sengaja dimunculkan untuk mengangkat atau
menghargai orang lain, agar mereka merasa lebih baik dan senang terhadap isu
konflik.
c)
Model penyelesaian konflik dengan mendominasi (dominating)
- Model dominating adalah lawan dari model obliging, penekanannya pada diri
sendiri. Di mana kewajiban bisa diabaikan oleh keinginan pribadi, model
mendominasi ini meremehkan kepentingan orang lain. Model ini adalah strategi
yang efektif bila suatu keputusan yang cepat dibutuhkan atau jika persoalan
tersebut kurang penting.
d)
Model penyelesaian konflik dengan menghindar (avoiding) -
Para penghindar tidak menempatkan suatu nilai pada diri sendiri ataupun orang
lain. Model ini adalah strategi menghindar dari persoalan. Penyelesaian konflik
model ini memiliki aspek negatif diantaranya menghindar dari tanggung jawab
atau mengelak dari suatu isu.
e)
Model penyelesaian konflik dengan kompromis (compromising)
- Dalam model ini perhatian pada diri sendiri maupun orang lain berada dalam
tingkatan yang sedang. Hal ini adalah orientasi jalan tengah. Dalam model
kompromi, setiap orang memiliki sesuatu untuk diberikan dan siap menerima
sesuatu.
Menjalankan Rapat dan Menggunakan
E-mail Secara Efektif
Rapat merupakan
salah satu cara berkomunikasi dalam sebuah organisasi. Di sebuah perusahaan,
rapat juga berfungsi untuk membantu para manajer dalam memantau kinerja
operasional anak buahnya, atau dalam melakukan koordinasi dengan bawahan atau
tim yang lain. Walaupun demikian penting, rapat juga kadang menjadi kegiatan
yang menyita energi dan banyak waktu.
Efektivitas dan
keberhasilan sebuah rapat, secara langsung dipengaruhi oleh kecermatan pemimpin
rapat dan peserta rapatnya. Sering kali sebuah rapat tidak menghasilkan
keputusan atau kesimpulan apa-apa. Rapat yang tidak menghasilkan keputusan,
merupakan rapat yang tidak didukung dengan perencanaan yang baik. Lalu
bagaimana caranya agar rapat dapat terselenggara secara efektif dan membuahkan
hasil? Berikut ini adalah cara agar rapat dapat berjalan dengan efektif.
a)
Tentukan apakah memang perlu diadakan rapat. Ini penting
diketahui, karena sering kali beberapa permasalahan atau kordinasi dapat
diselesaikan melalui diskusi singkat sambil lalu saja. Bila tidak ada yang
sangat perlu dibahas, didiskusikan, atau dieavaluasi bersama-sama, maka
sebaiknya tidak perlu mengadakan rapat.
b)
Tetapkan tujuan atau target rapat. Ini perlu untuk membuat
rapat berjalan pada koridornya.
c)
Tentukan waktu rapat. Sesuaikan waktu rapat dengan agenda
pembicaraan. Jangan sampai waktu rapat jadi berlama-lama sehingga memakan jatah
waktu untuk mengerjakan yang lain.
d)
Siapkan agenda atau daftar acara. Mintalah salah satu
rekan kerja Anda untuk mempersiapkan daftar acara rapat secara tertulis. Dalam
agenda itu cantumkan juga topik yang ingin dibahas dalam rapat, nama peserta
yang hadir, waktu dan tempat lokasi rapat, dan hal-hal yang perlu di bawa oleh
para peserta.
e)
Mulai dan akhiri rapat tepat waktu. Ciptakan reputasi
sebagai seseorang yang memulai dan mengakhiri rapat sesuai jadwal. Dengan
demikian rekan kerja akan menaruh respek kepada Anda. Jika ada peserta rapat
yang datang terlambat, peserta yang lain tidak perlu menunggu.
f)
Minimalkan jumlah peserta yang hadir. Rapat akan lebih
efektif jika menghadirkan peserta tidak lebih dari 6–7 orang. Hasil keputusan
akan sulit dicapai bila peserta yang hadir terlalu banyak.
g)
Catatlah jalannya rapat. Pastikan semua topik dibahas, dan
arahkan rapat ke arah pengambilan keputusan. Tetaplah berada pada agenda yang
telah disiapkan. Pastikan semuanya terkendali.
h)
Peserta rapat mungkin memiliki pandangan yang berbeda
mengenai sesuatu. Untuk dapat mengakomodasi kepentingan organisasi, galilah
potensi semua peserta. Rapat akan timpang dan kurang sehat jika semua topik
didominasi oleh satu-dua orang saja. Rapat harus dapat mengakomodasi suara
semua peserta rapat.
i)
Kelola konflik dengan bijak. Bila rapat cenderung
diselingi perdebatan antarsesama rekan kerja, pertimbangkanlah untuk mengundang
seorang yang bisa bersikap netral untuk jadi penengah dalam rapat tersebut.
j)
Take a break. Kerumitan agenda rapat membuat peserta jenuh
atau otak mereka jadi lelah. Izinkan peserta untuk keluar, agar sekembalinya
mereka dari rehat, rapat dapat dilanjutkan kembali dengan ide-ide segar.
k)
Buat kesimpulan hasil akhir rapat. Mintalah salah satu
rekan kerja Anda untuk membuat catatan hasil rapat. Catatan tersebut berupa
keputusan yang telah diambil dan ditetapkan, beberapa hal yang telah disetujui,
serta beberapa strategi yang patut dijalani. Bagikan salinan catatan tersebut
kepada peserta rapat yang hadir.
l)
Kembangkan rencana tindak lanjut dan berikan penugasan
atas strategi yang telah ditetapkan.
m) Evaluasi hasil rapat. Biasakan untuk mengevaluasi setiap rapat yang
telah dijalani. Ini penting agar Anda bisa mencari tahu letak kekurangan rapat
tersebut dan dapat memperbaikinya di kemudian hari.
Cara Efektif
Menggunakan E-mail
a)
Yakinkah bahwa e-mail merupakan media yang tepat untuk
berkomunikasi.
b)
Yakinkan anda mengirim e-mail yang tepat pada orang yang
tepat pula.
c)
Gunakan judul yang “berarti”.
d)
Batasi isi e-mail hanya pada satu subyek, dan buat sejelas
dan seringkas mungkin.
e)
Batasi jumlah dan ukuran attachments.
f)
Hapus e-mail yg tidak anda butuhkan dan jangan buka jika
anda ragu asal e-mail tsb.
g)
Responi e-mail secepatnya.
h)
Pelajari menggunakan fitur-fitur penting.
Penggunaan Template Pada Project
Communications Using
Using Templates
for Project Communications
a)
Kebanyakan orang teknis enggan meminta pertolongan .
b)
Menggunakan template dalam berkomunikasi dapat
membuat penggunaan waktu dan uang menjadi lebih efisien.
c)
Organisasi dapat membuat templatenya sendiri atau
meniru dari orang lain.
Penggunaan Software Dalam Mendukung
Project Communications.
Menggunakan
Software untuk Membantu Proyek Komunikasi
a)
Ada banyak perangkat lunak untuk membantu dalam proyek
komunikasi.
b)
Hari ini lebih dari 37 persen orang berkomunikasi atau
bekerja jarak jauh sedikitnya memerlukan paruh waktu.
c)
Perangkat lunak manajemen proyek mencakup kemampuan baru
untuk meningkatkan komunikasi Virtual.
d)
Proyek tahun 2002 meliputi fitur edisi usaha untuk
manajemen portofolio, manajemen sumber daya, dan kerjasama.
Sumber :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang Berguna ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Ir. Mahmud Takahashi selaku Dosen mata kuliah Teknik
Lingkungan Hidup IPB yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, Juli 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Terbentuknya
Indonesia tidak dapat dilepas pisahkan dari sejarah masa lampau. Demikian
dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di dalamnya
proses untuk mencapai kemerdekaan itu sendiri. Apabila ditinjau dari sudut
hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal
17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara
Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya
negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi
persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan
mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk
negara. Disamping itu, PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara
dan tujuan negara.
Para pendiri bangsa sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum.
Lalu Bagaimana proses pembangunan setelah Indonesia merdeka?
Sejak proklamasi kemerdekaan tahun 1945 sampai dengan tahun 1965, bangsa Indonesia mengalami gelombang pertentangan politik dan rentetan pergolakan yang terus-menerus sehingga usaha memperbaiki kehidupan sosial ekonomi belum tertangani dengan baik. Hal itu telah mengakibatkan keadaan ekonomi mengalami kemerosotan yang sangat memberatkan dan menyebabkan penderitaan rakyat banyak. Pada tahun 1966 baru Indonesia mulai berhasil menciptakan stabilitas nasional yaitu baik di bidang ekonomi, politik maupun di bidang keamanan, dan telah melakukan serangkaian pembangunan nasional secara terus-menerus, terarah dan terpadu, bertahap dan berencana, serta konstitusional.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
Para pendiri bangsa sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum.
Lalu Bagaimana proses pembangunan setelah Indonesia merdeka?
Sejak proklamasi kemerdekaan tahun 1945 sampai dengan tahun 1965, bangsa Indonesia mengalami gelombang pertentangan politik dan rentetan pergolakan yang terus-menerus sehingga usaha memperbaiki kehidupan sosial ekonomi belum tertangani dengan baik. Hal itu telah mengakibatkan keadaan ekonomi mengalami kemerosotan yang sangat memberatkan dan menyebabkan penderitaan rakyat banyak. Pada tahun 1966 baru Indonesia mulai berhasil menciptakan stabilitas nasional yaitu baik di bidang ekonomi, politik maupun di bidang keamanan, dan telah melakukan serangkaian pembangunan nasional secara terus-menerus, terarah dan terpadu, bertahap dan berencana, serta konstitusional.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
- Memahami
Bagaimana konsep dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Memahami
proses Pembangunan Nasional di Indonesia selama ini dan hasil dari
pembangunan nasional itu sendiri.
- Menumbuhkan
rasa nasionalisme yang kini sudah hilang dari hati warga Indonesia.
- Sebagai
tugas individu yang wajib diselesaikan dalam mata kuliah Kewiraan.
C. Perumusan Masalah
- Bagaimanakah
Konsep dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia?
- Bagaimanakah
proses pembangunan Nasional Setelah Indonesia Memproklamasikan
Kemerdekaan?
- Faktor
apa saja yang mempengaruhi Pembangunan Nasional serta hasil di bidang
Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Budaya?
- Bagaimanakah
Wujud Sistem Pemerintahan NKRI serta apa sajakah hasil dari Pembangunan
Nasional selama ini?
Contoh Makalah
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA
Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
#LOGO#
Disusun oleh :
Nama
: YULI SITI RODIYAH
NIM
: 2013150152
Ruang
: 02 PPKMB
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Perempuan istimewa Mamah dan Alm ayah yang selalu menjadi inspirasiku, serta mencurahkan kasih sayang tanpa pamrih.
- Bapak Sucipto sebagai dosen Perkembangan Peserta Didik. Semoga ilmunya berkah dan menjadi aliran amal hingga kelak di Barzakh.
- Mahardika, yang sudah memberikan motivasinya dan teman – teman kelas 02PPKMB.
Pamulang, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….. 1
- Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1
- Rumusan Masalah………………………………………………………………………. 2
- Pengertian Perkembangan Sosial………………………………………………….. 3
- Ciri Perkembangan Sosial……………………………………………………………. 3
- Penyesuaian Karakteristik Sosial Remaja………………………………………. 4
- Transisi Sosial……………………………………………………………………………. 5
- Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial…………….. 5
DAFTAR PUTAKA………………………………………………………………………………………. 8
Pada unduhan akan lebih rapih, dan sama rata marginnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti : mencuri, pergaulan bebas, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu, penyusun ingin membuat makalah dengan judul : “Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
- Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial ?
- Apa saja ciri – ciri perkembangan sosial remaja ?
- Apa saja ruang lingkup perkembangan karakteristik sosial remaja ?
- Bagaimana transisi sosial remaja ?
- Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial ?
A. Pengertian Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.
Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak bersifat statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan – kebiasaan kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota kelompoknya.
B. Ciri Perkembangan Sosial Remaja
- Berkembangnya kemampuan memahami orang lain.
- Pemilihan persahabatan dengan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya.
- Berkembangnya sikap kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan sebaya.
- Memiliki kemampuan merekasi yang tepat terhadap realitas sosial.
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya. Mereka belum memahami benar tentang norma-norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya dapat menimbulkan hubungan sosial yang kurang serasi, karena mereka sukar untuk menerima norma sesuai dengan kondisi dalam kelompok atau masyarakat. Sikap menentang dan sikap canggung dalam pergaulan akan merugikan kedua belah pihak. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengembangan hubungan sosial remaja diantaranya :
- Lingkungan Keluarga
- Menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga.
- Menerima otoritas orang tua.
- Bertanggung jawab norma-norma yang berlaku dikeluarga.
- Berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai individu maupun kelompok dalam mencapai tujuannya.
- Lingkungan Sekolah.
- Menghormati dan menerima peraturan sekolah.
- Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
- Bersosisalisasi dengan lingkungan sekolah.
- Lingkungan Masyarakat
- Menghormati hak-hak orang lain
- Bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
- Bersimpati dan empati terhadap kesejahteraan orang lain.
- Menghormati nilai-nilai, hukum, tradisi dan kebijakan yang berlaku dimasyarakat.
Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
b. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
- Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan manusia.
- Perhatian remaja mulai tertuju pada pergaulan dimasyarakat dan mereka membutuhkan pemahaman tentang norma kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama kelompok sebaya.Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
“KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA”, http://nahdamar.blogspot.com/2013/03/karakteristik-perkembangan-sosial-remaja.html
“KARAKTERISTIK REMAJA” http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar